Tembok Minimarket Ambrol Timpa Rumah Warga Salatiga, Seorang Bocah Nyaris Tewas

Supriyono pemilik rumah yang hancur lantaran tertimpa saat menunjukkan tembok mini market yang roboh di kawasan Karangrejo, RT 03 RW III, Kelurahan Kecandran, Kecamatan Sidomukti, Salatiga, Senin (9/8). RMOL Jateng
Supriyono pemilik rumah yang hancur lantaran tertimpa saat menunjukkan tembok mini market yang roboh di kawasan Karangrejo, RT 03 RW III, Kelurahan Kecandran, Kecamatan Sidomukti, Salatiga, Senin (9/8). RMOL Jateng

Tembok milik minimarket di kawasan Karangrejo, RT 03 RW III, Kelurahan Kecandran, Kecamatan Sidomukti, Salatiga ambrol menimpa rumah warga.


Dari kejadian itu, seorang bocah yang berada di dalam kamar seorang diri nyaris tewas tertimpa reruntuhan yang menghancurkan hampir seluruh bangunan. Kejadian ini menjadi perhatian warga sekitar kejadian. 

Pemilik rumah yang ambrol Supriyono saat dikonfirmasi wartawan membenarkan anaknya seorang diri di dalam kamar namun selamat. 

"Alhamdulillah anak saya selamat saat tidur di kamar. Waktu kejadian saya dan istri sedang ke rumah kakak, sampai di rumah bangunan tembok sudah roboh," ungkap Supriyono di depan rumahnya yang hancur, Senin (9/8). 

Ia mengungkapkan, kejadian robohnya bangunan mini market berlangsung tengah malam sekitar pukul 23.00 WIB. Posisi tembok mini market yang berada lebih tinggi dari rumah Supriyono. Tak ada hujan, tak ada angin tembok ambrol menimpa bangunan rumah milik Supriyono. 

Seluruh rumah Supriyono diantaranya dua kamar, dapur hingga ruang tengah hancur tertimpa material bangunan. 

Bahkan, sebuah kendaraan roda dua pun ikut tertimpa bebatuan serta tembok buang hancur. 

"Sebelumnya, memang tidak ada suara-suara yang mencurigakan. Kejadian cepat sekali padahal tidak ada angin, tidak ada hujan langsung roboh,"

Ia juga menuturkan, saat membangun di awal minimarket ini telah mengantongi izin lingkungan sekitar. 

Sementara, seorang pegawai mini market saat diminta konfirmasi hanya menyebut mereka dilarang berbicara kepada awak media. 

"Kami dilarang ngomong ke media. Perintah atasan," ucap seorang karyawan mini market.