Di balik kerugian yang dialami Facebook akibat server down selama enam jam pada Senin (3/10), ada satu platform yang justru meraup keuntungan berlimpah, yaitu Telegram.
- Menlu Retno Dorong Semangat Perdamaian untuk Selesaikan Konflik
- Akun Twitter PM India Diretas Linimasa Promosikan Penipuan Bitcoin
- Warga Kuwait Belum Divaksinasi Covid-19 Dilarang Ke Luar Negeri
Baca Juga
Platform perpesanan terenkripsi itu memperoleh lebih dari 70 juta pendaftaran baru dalam satu hari saat Facebook dan anak perusahaannya Instagram, WhatsApp, dan Messenger mengalami eror, dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL.
Pendiri Telegram Pavel Durov, yang menyebut pengguna baru sebagai 'pengungsi', turun langsung ke channel pribadinya untuk memberi selamat kepada karyawannya atas pekerjaan yang dilakukan dengan baik.
"Kami menyambut lebih dari 70 juta pengungsi dari platform lain, dalam satu hari," tulis Durov, seperti dikutip dari Russian Today, Rabu (6/10).
Selain itu dia juga menyebut bahwa platformnya telah bekerja dengan sempurna untuk mayoritas pengguna selama WhatsApp down, meskipun lalu lintasnya luar biasa padat.
Sementara beberapa pengguna Amerika mungkin mengalami beberapa kelambatan, katanya, kemungkinan karena membanjirnya pendatang baru yang masuk dari Facebook dan berbagai cabangnya.
Bencana hari Senin di Facebook dilaporkan begitu lengkap sehingga karyawan bahkan tidak dapat mengakses bangunan tertentu, karena lencana mereka tidak dapat terhubung ke jaringan perusahaan.
CEO Mark Zuckerberg kehilangan lebih dari 6 miliar dolar karena pemadaman berlarut-larut itu.
- Direktur Upacara Pembukaan Olimpiade Tokyo Dipecat Karena Buat Guyonan Tentang Holocaust
- Korban Meninggal Akibat Gelombang Panas Di Amerika Serikat Pecahkan Rekor
- "Kyoto Di Formosa" Menyambut Pameran Bunga Dunia