Teknik Khusus Sekda Demak Awetkan 90 Gunungan Sayur Agar Tak Layu

Gunungan Sayur di Lapangan Setda Kabupaten Demak, Minggu (16/6). Istimewa
Gunungan Sayur di Lapangan Setda Kabupaten Demak, Minggu (16/6). Istimewa

Grebeg Besar Demak tahun 2024 bakal berbeda dibanding tahun-tahun sebelumnya. Hadirnya 90 gunungan sayuran, tak hanya bakal mewarnai kirab budaya ini, tapi juga akan menjadi salah satu indikator utama penilaian rekor MURI.


Ya, Grebeg Besar kali ini memang akan istimewa karena bakal tercatat dalam rekor Indonesia. Menariknya, untuk menciptakan rekor ini, Sekda Demak, Akhmad Sugiharto, ST.MT sampai harus turun tangan langsung menjaga agar gunungan yang akan ditampilkan tetap segar.

Berbekal keilmuannya, Sekda coba mengimplementasikan kebiasaannya sebagai pecinta tanaman bonsai agar 90 gunungan sayuran yang ditata di Lapangan Setda dengan kondisi langsung terpapar terik matahari tidak layu.

“Menurut pengalaman di dunia bonsai cukup sederhana, cukup disemprot vitamin B1 khusus tanaman yang kebetulan saya punya dan baru digunakan setengah takaran. Untuk sayuran ini saya mengadopsi dari perawatan bonsai-bonsai saya yang sedang bermasalah dengan kesehatannya. kan sayuran dan bonsai sama-sama tanaman to,” kata Sekda yang juga menjabat Ketua PPBI (Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia) Cabang Demak ini, Minggu (16/6).

Tanaman, lanjut Sekda pada umumnya akan layu karena berbagai kondisi seperti pergantian media tanam atau kurangnya nutrisi.

"Hal ini bisa diatasi dengan memberikan vitamin B1 pada tanaman tersebut karena vitamin B1 atau Tiamin dapat menjaga tanaman tetap segar dan memulihkan kondisinya,” terangnya.

Sekda juga menuturkan prosentase keberhasilan dalam menggunakan vitamin B1 khusus tanaman memang tdak bisa dipastikan. 

Kebetulan Sekda masih punya stok vitamin B1 khusus tanaman yang kebetulan produk salah satu raksasa pertanian dunia (Thailand-red) untuk mengawetkan sayuran yang di tata pada 90 gunungan.

“Kan ya eman-eman dan tidak enak dipandang seandainya 90 gunungan sayuran itu lonyot (layu). Kita hanya berusaha, memang seharusnya 90 gunungan sayuran tersebut diletakan ditempat yang teduh atau dilindungi paranet 80 persen setidaknya 3 lapis," paparnya.

Diketahui, 90 gunungan sayuran tersebut, Minggu (16/6) di tata dilapangan setda Demak langsung dibawah sengatan terik matahari tanpa atap peneduh. Secara logika dan ilmu pertanian, sayuran tersebut dipastikan layu karena tidak kuat menahan terik matahari yang hari ini sangat panas.

Panita dari Kemenag sebagai pihak yang membuat 90 gunungan sudah menyediakan minuman yang mengandung soda (soft drink) untuk sarana mengawetkan sayuran. Rencana sekitar pukul 16.00 dinilai Tim MURI untuk mendapatkan sertifikat Rekor MURI.

"Semoga dengan disemprot vitamin B1 90 gunungan sayuran tetap segar hingga usai acara,” pungkas Sekda.