Tekan Angka Kematian, Klinik Pratama Diminta Bisa Lakukan Vaksinasi

Tingginya angka kasus terkonfirmasi positif Covid-19 juga dibarengi tingginya angka kematian. Pemerintah Kota Semarang melalui Dinas Kesehatan Kota Semarang terus berupaya melakukan percepatan vaksinasi.


Kepala Dinas Kesehatan kota Semarang, M. Abdul Hakam, mengatakan jika percepatan vaksinasi ini adalah sebagai upaya untuk menekan angka kesakitan hingga angka kematian bagi pasien yang terpapar Covid-19.

"Kita sedang persiapkan tempat dan SDM untuk vaksinasi, tapi tetap semuanya pendaftaran online," kata Hakam, Sabtu (26/6).

Hakam menyebut presentase angka kematian dalam dua minggu terakhir mencapai 7 persen secara kumulatif. Meski hanya naik 1 persen, namun angkanya bergerak sangat cepat, karena semakin membludaknya pasien yang terkonfirmasi positif.

"Angka kasus tinggi maka angka kematian juga tinggi makanya kita coba menekan dengan vaksinasi dipercepat secara besar-besaran, kita buka sentra vaksinasi dengan banyak upayanya untuk menurunkan angka kesakitan sekaligus menurunkan angka kematian," paparnya.

Hakam menyebut jika pihaknya telah bersurat kepada Kementerian Kesehatan untuk bisa melakukan percepatan vaksinasi bagi masyarakat umum dengan kategori usia 18-49 tahun yang berada pada kelompok rentan atau mereka yang berada pada daerah zona oranye.

"Kami sudah bersurat ke Kemenkes melalui Dirjen P2P untuk melakukan percepatan bagi masyarakat umum terutama untuk 18+ dan surat dari Kemenkes sudah kita terima dan langsung kita tindak lanjuti, jadi masyarakat umum di kelompok rentan sudah bisa melakukan vaksinasi," ungkapnya.

Dalam link victori.semarangkota.go.id kini sudah tercantum kategori masyarakat umum pada daerah rentan. Sehingga masyarakat bisa dengan mudah mendaftar secara online.

Selain itu, Hakam juga meminta setiap Klinik Pratama bisa melakukan penyuntikn vaksin pada pasien umum maupun BPJS yang datang ke Klinik.

"Saya sudah sampaikan kepada klinik pratama supaya bisa melakukan penyuntikan ke pasien atau ke peserta BPJS yang ada di kliniknya paling tidak satu hari 1 vial yakni sekitar untuk 10 pasien," pungkasnya.