Disebabkan hujan lebat tak henti selama berhari-hari, tebing setinggi empat meter ambrol menimpa tempat usaha bordir di kawasan Ngimbun RT 04 RW III, Kelurahan Karangjati, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang.
- Seorang Bayi Telah Lahir Dengan Selamat Di Tengah Erupsi Gunung
- Penumpang Kereta Api Terjebak Di Dalam Stasiun Kereta
- Jalur Belum Normal, 26 Perjalanan Kereta Api Dialihkan
Baca Juga
Seorang pekerja nyaris terjebak reruntuhan material yang longsor. Tak ada korban jiwa dalam kejadian itu. Hanya saja, pemilik usaha mengaku mengalami kerugian kurang lebih Rp 20 juta. Ditambahkan, seorang karyawannya nyaris tertimpa reruntuhan material.
Seorang anggota BPBD Kabupaten Semarang mengatakan, pihaknya mendapatkan aduan terjadi tanah longsor di kawasan Karangjati.
"Info awal dari warga di Karangjati ada longsor. Dan BPBD Kabupaten Semarang langsung berkoordinasi dengan pemerintah desa setempat. Bantuan awal berupa penyerahan logistik kepada korban tanah longsor sudah kami lakukan," katanya, Jumat (4/3) ditemui di lokasi kejadian.
Selain itu, ungkap dia, petugas bersama warga secara bertahap membantu menyingkirkan material tanah bercampur bebatuan.
Namun kondisi dilapangan dengan tanah bercampur batu yang cukup banyak, sehingga petugas sementara menutupi tebing yang longsor dengan terpal.
"Longsor disebabkan hujan lebat sejak dua hari terakhir. Tidak ada korban jiwa, untuk perkiraan kerugian belum dapat kita diestimasi, namun lebih dari Rp 10 juta," tandasnya.
Ia membeberkan, kondisi tanah longsor yang menyebabkan sebagian bangunan rumah ikut roboh. Dimana, longsor dengan panjang 15 meter serta tinggi 4 meter.
Sementara, pemilik usaha selaku penyewa bangunan Trionggo (41) menjelaskan kronologis kejadian bermula saat hujan lebat. Bahkan, semula ada rencana ingin membangun rumah belakang.
"Saat mengeruk untuk mempersiapkan pondasi, tanpa diduga longsor Kamis (3/3) petang setelah hujan lebat," tutur Trionggo.
Tanpa ada tanda-tanda, ucapnya, hanya terdengar suara tanah bergerak secara cepat longsor pun terjadi. Saat kejadian, terdapat satu orang yang tengah bekerja.
"Ini tempat usaha bordir. Tapi tidak menimbulkan korban jiwa, satu karyawan di dalam sedang produksi tapi selamat," pungkasnya.
Selaku penyewa, Trionggo tidak berharap besar adanya bantuan meski ia merincikan kerugian mencapai lebih dari Rp 20 juta. Pihaknya akan mengupayakan sendiri.
"Kami berupaya sendiri. Kalau ada bantuan saya tetap terima," imbuhnya.
- Banjir Kudus Meluas, 22.994 Warga Diungsikan Ke Barak Pengungsian
- HPN 2025, Pengurus PWI Tegal Evaluasi Dan Refleksi Untuk Tingkatkan Kualitas Jurnalistik
- Warga Candisari Akui Mulai Rasakan Mual dan Sakit Perut Malam Hari Sesudah Makan Mie