Taruna Politeknik Ilmu Pemasyarakatan (PIP) perlu memahami dan mengetahui konsep Revitalisasi Pemasyarakatan secara lengkap yang sudah berjalan dengan sangat baik di pulau Nusakambangan.
- Satresnarkoba Bekuk Pengedar Sabu di Kawasan Industri Terpadu Batang
- Lima Oknum Anggota Polri Jadi Calo Seleksi Bintara Resmi PTDH
- Jelang Penuntutan, 35 Barang Bukti Perkara Pidum Kejari Salatiga Dimusnahkan
Baca Juga
Pesan ini dilontarkan Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Dirjenpas), Irjen. Pol. Reynhard Saut Poltak Silitonga ditengah pembukaan program Satriya Sancaya Karyadhika Alumni Politeknik Ilmu Pemasyarakatan Angkatan 52 tahun 2022 di halaman Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Karanganyar Nusakambangan Nusakambangan.
Didampingi Humas Kemenkumham Jateng, kegiatan berlangsung akhir pekan itu dihadiri pula seluruh Direktur pada Ditjenpas, Kepala UPT se Nusakambangan dan Cilacap, Perwakilan Forkopimda Kabupaten Cilacap dan Perwakilan Pegawai UPT Nusakambangan.
Tampak juga Penasihat Utama Paguyuban Ibu-ibu Pemasyarakatan (Pipas) Pusat, Anna Silitonga, Penasihat Pipas Jawa Tengah, Restu Yuspahruddin, Koordinator Pipas Pusat yang merupakan istri-istri para Direktur di Ditjenpas, dan anggota Pipas UPT se Nusakambangan.
Lebih lanjut Irjen. Pol. Reynhard Saut Poltak Silitonga menerangkan, program yang akan berlangsung selama 6 bulan ke depan itu, nantinya menjadi bekal Taruna Politeknik Ilmu Pemasyarakatan Angkatan 52.
"Mereka perlu diberikan pembekalan secara teknis di UPT Pemasyarakatan. Hal ini dimaksudkan agar alumni dapat meningkatkan pengetahuan, pengalaman, kemampuan dan keterampilan sebelum melaksanakan tugas," tandasnya.
Termasuk, melakukan pendalaman materi, dan mendapatkan masukan sebagai umpan balik dalam usaha penyempurnaan aturan dan kebijakan yang sesuai dengan tuntunan dunia kerja khususnya UPT Pemasyarakatan.
Melalui program ini, Taruna yang terlibat program ini harus dapat bertransformasi menjadi pegawai yang mampu membangun organisasi, membangun Zona Integritas, membangun etika, dan cepat beradaptasi serta loyal terhadap organisasi dan pimpinan.
Dirjenpas mengharapkan, melalui kegiatan ini lahir perwira-perwira muda yang adaptif, care, sensitif terhadap perubahan.
"Alumni Poltekip adalah abdi negara yang harus adaptif terhadap berbagai perubahan, harus peka, peduli dan paham terhadap program pemerintah," imbuhnya berpesan.
Kegiatan ditandai dengan penandatanganan Berita Acara Penyerahan Alumni Politeknik Ilmu Pemasyarakatan Angkatan 52 dan penyerahan Panji-panji Kehormatan dari Dirjenpas kepada Kepada Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah, A Yuspahruddin serta penyematan Badge kepada perwakilan peserta itu, juga diterangkan bahwa program Satriya Sancaya Karyadhika ini merupakan upaya meningkatkan kompetensi dan kapasitas SDM.
"Dengan mempersiapkan alumni Politeknik Ilmu Pemasyarakatan yang siap bekerja di Unit Pelaksana Teknis di seluruh Indonesia," imbuhnya.
Satriya Sancaya Karyadhika sendiri berarti pemberian tugas profesional untuk melakukan pekerjaan sesuai dengan kewajiban aturan dan kebenaran dengan tujuan memberikan pemahaman dan meningkatkan kompetensi alumni Politeknik dan untuk melaksanakan revitalisasi Pemasyarakatan.
Untuk tahun ini, Satriya Sancaya Karyadhika akan diikuti oleh 250 orang alumni Politeknik Ilmu Pemasyarakatan Angkatan 52, terdiri 200 orang pria dan 50 orang perempuan.
Dalam pelaksanaannya, peserta akan disebar dan ditugaskan ke seluruh Unit Pelaksana Teknis yang ada di Nusakambangan, yakni Lapas Kelas I Batu, Lapas Kelas IIA Besi, Lapas Kelas IIA Permisan, Lapas Kelas IIA Kembang Kuning, Lapas Kelas IIA Karanganyar, Lapas Kelas IIA Pasir Putih, Lapas Narkotika Kelas IIA, Lapas Terbuka Kelas IIB, dan Bapas Kelas II, plus Pos Penyeberangan Wijaya Pura.
- Update Pengedar Upal Di Tangkap Di Pasar Raya Salatiga, Kapolres: Pelaku TN Beli Melalui COD
- Kasus Korban Penganiayaan Diikat Tali Di Kali Babon, Pelaku Akui Melawan Usai Dirinya Dibegal
- Meresahkan, Tim Sparta Amankan Enam Debt Collector