Tangis Pilu Haru Ibunda Dokter Aulia Berharap Polisi Ungkap Kebenaran

Kasus Kian Berbelit-belit dan Memunculkan Drama
Ibunda dokter Aulia, Nuzwatun Malinah tak kuasa menahan tangis haru saat menyampaikan cerita tentang mendiang almarhumah putrinya yang sering mendapatkan perlakuan buruk di kampus, Rabu (18/9). Dicky Aditya/RMOLJateng
Ibunda dokter Aulia, Nuzwatun Malinah tak kuasa menahan tangis haru saat menyampaikan cerita tentang mendiang almarhumah putrinya yang sering mendapatkan perlakuan buruk di kampus, Rabu (18/9). Dicky Aditya/RMOLJateng

Kasus di balik meninggalnya mahasiswi Universitas Diponegoro program profesi dokter spesialis atau PPDS, dokter Aulia Risma Lestari, kian berbelit-belit dan memunculkan drama. Meski proses penyelidikan kasus ini terus berlanjut, namun muncul isu-isu baru terus menyita perhatian publik.


Ibunda dokter Aulia, Nuzwatun Malinah mengaku hanya pasrah dan berharap pihak kepolisian segera mendapatkan hasil penyelidikan. Termasuk agar, laporan dibuat dapat dijadikan pertimbangan dalam menemukan dugaan baru kasus ini. 

"Kita mengharapkan hasil terbaik supaya ada jawaban. Yang jelas, anak saya menjadi korban perundungan di kampus sampai jatuh sakit. Sering cerita mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan dari teman-teman dan seniornya di Fakultas Kedokteran," kata Nuzwatun, saat beri konferensi pers di depan wartawan, Rabu (18/9) malam. 

Pihak keluarga dokter Aulia merasa selama kuliah di Undip, almarhumah sering sakit-sakitan kelelahan dengan padatnya kegiatan di kampus. Menurut Ibunda Nuzwatun Malinah, dokter Aulia sering cerita kepadanya kecapekan mengerjakan tugas-tugas kuliah dan termasuk menceritakan beratnya pergaulan selama kuliah. 

Yang membuat Nuzwatun sedih, dokter Aulia, putrinya itu, juga sering mengeluh perlakuan dari teman-temannya ataupun senior-seniornya tidak manusiawi. Hal itu, membuat Aulia tertekan dan tidak nyaman. 

"Anak saya itu sering cerita dan nangis-nangis karena perlakuan di kampus. Dia tertekan dan merasa tidak nyaman. Disamping tugas-tugas kuliah berat, pergaulan dengan teman-temannya di kampus juga sering diceritakan ke saya. Pokoknya nggak masuk akal, kok sering dapat hukuman-hukuman tidak manusiawi," tambah Nuzwatun memberikan keterangan. 

Namun ceritanya itu terpenggal, Nuzwatun pun tak kuasa menyampaikan keterangan tentang cerita-cerita dari korban dan malah makin terisak-isak teringat mendiang putrinya. Ditambah, keluarga korban pun tengah terpukul baru saja berduka, ayah dokter Aulia belum satu bulan ini meninggal dunia. 

Pihak keluarga dokter Aulia juga terus mempertanyakan uang ratusan juta di dalam rekening habis diduga ada pihak-pihak menyalahgunakan demi tujuan tertentu. Kasus dugaan ini sudah dilaporkan keluarga ke Ditreskrimsus Polda Jawa Tengah. Ibunda dokter Aulia pun juga telah dipanggil sebagai saksi atas laporan itu. 

Ibu dokter Aulia itu hanya mengharapkan polisi dapat mengungkap kasus kematian putrinya. 

"Semoga ada keadilan. Tolong bantu saya, anak saya cuma niatnya kuliah menempuh pendidikan. Tapi harus berkorban nyawa. Tolong bantu saya mencari keadilan," ungkap Nuzwatun sambil tak kuasa menahan isak tangis.