Warga Desa Kamolan Blora Jawa Tengah melakukan pengeboran sawah sedalam 25 meter untuk mendapatkan sumber mata air.
- Masalah Pupuk, Masih Jadi Polemik Utama di Grobogan
- Hari ASI Sedunia, Konselor: Jangan 'Selingkuh' Dengan Susu Formula
- Ambulans DSH Klaten Kecelakaan di Tol Batang-Semarang, Satu Orang Meninggal
Baca Juga
Salah satu warga Kamolan Ngari (45) mengatakan, air dari pamsimas di Desa Kamolan sudah tak mencukupi kebutuhan harian mereka. Sehingga dirinya berinisiatif melakukan pengeboran.
"Kita juga tak bisa mengandalkan bantuan dari pemerintah, sebab kekeringan terjadi merata di Blora," ungkapnya.
Meski untuk membuat sumur bor harus keluarkan uang hingga jutaan rupiah, dirinya merasa tidak keberatan asalkan sumur dibor dapat keluar air.
Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blora, Sri Widjanarsih menjelaskan, dari 16 wilayah kecamatan di Kabupaten Blora, sebanyak 125 desa di 14 kecamatan mengalami kekeringan musim kemarau 2023.
Hanya dua kecamatan dinyatakan belum mengalami kekeringan meliputi Kecamatan Kradenan dan Kecamatan Todanan.
"Peta BMKG Blora termasuk daerah kekeringan. Dari 16 kecamatan yang terdampak kekeringan ada 14 kecamatan," ungkapnya.
Salah satu upaya BPBD Blora meringankan beban masyarakat terdampak kekeringan adalah dengan melakukan dropping air ke 14 kecamatan terdampak kekeringan.
- Manajemen KIT Batang Siapkan Operasional Rusun Pekerja pada 2023
- Polda Jawa Tengah Kembali Lakukan Penyekatan Di Jalan Tol Tiap Akhir Pekan
- JMSI Jelaskan Cara Filter Berita Hoaks Saat Kunjungi PAM Sendang Kamulyan Batang