Pemerintah Kota Pekalongan segera memasang 12 patok untuk mengukur penurunan permukaan tanah.
- Keseruan Pilkada Tegal 2024, Warga Harjosari Kidul Temukan Dua Kontestan Beda Partai
- Bocah Ditemukan Meninggal Sehari Setelah Terseret Sungai Gobak
- Trabas Kamtibmas Bersama Kapolda Jateng Dihelat di Magelang
Baca Juga
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bappeda) Kota Pekalongan, Anita Heru Kusumorini menyebut, saat ini sudah memasang dua patok di Stadion Hoegeng dan Kecamatan Pekalongan Selatan.
"Tahun ini ada penambahan 12 patok di beberapa titik lokasi untuk mengetahui persis berapa sebetulnya penurunan tanah di Kota Pekalongan," kata Anita usai kegiatan paparan hasil Geologi Lingkungan Kota Pekalongan dengan Badan Geologi Kementerian ESDM sdi Ruang Jetayu Setda, Jumat (24/9).
Berdasarkan data Badan Geologi Kementerian ESDM, sepanjang 2020 lalu, penurunan tanah di kota Pekalongan mencapai sekitar 6 cm per tahun.
Penyebabnya antara lain sebaran tanah lunak di wilayah Pekalongan Utara yang ketebalannya mencapai 40 meter di bawah permukaan.
Untuk wilayah selatan, selain penurunan tanah 2 cm per tahun juga ada penurunan permukaan air.
"Upaya yang dilakukan pemkot saat ini adalah moratorium terhadap rekomendasi pengambilan air bawah tanah yang baru," tuturnya.
Anita menjelaskan metode perhitungan penurunan tanah bervariasi.
Selain metode pengukuran, terdapat juga model simulasi yang menggunakan citra satelit.
Pihaknya berencana mengadakan pertemuan dengan para peneliti.
"Tujuannya menyelaraskan hasil penelitian berbagai pihak terkait masalah penurunan tanah di Kota Pekalongan," jelasnya.
Dengan data akurat, pihaknya bisa menyusun kebijakan mulai dari mitigasi, hingga adaptasi.
- FKM Undip Siap Dampingi Renja Dinkesda Blora
- Siap-siap, Pemkot Pekalongan Buka 142 Formasi PPPK 2023