Tambah Prodi S1 Bisnis Digital, UMS Resmi Buka PMB 2024/2025

Rektor UMS Prof Sofyan Anif memberikan penghargaan pada sekolah yang berkontribusi dalam PMB UMS. RMOL Jateng
Rektor UMS Prof Sofyan Anif memberikan penghargaan pada sekolah yang berkontribusi dalam PMB UMS. RMOL Jateng

Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) resmi menerima mahasiswa baru setelah peluncuran Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Tahun 2024/2025 di Auditorium M. Djazman Kampus I UMS, Rabu (1/11).


Ketua Panitia PMB UMS 2024, Dr., Triyono, SE., M.Si., mengungkapkan, tahun kedua UMS membuka PMB dimulai 1 November. Nampak masyarakat sangat antusias, terbukti hanya beberapa jam dibuka sudah ada 15 pendaftar masuk secara online.

"Kami mengundang kepala sekolah dan guru Bimbingan Konseling (BK) se-Solo Raya pada GO PMB, yang banyak memberikan kontribusi dalam menyebarluaskan informasi PMB UMS," paparnya.

Bentuk kerjasama telah dilakukan dengan memberi pembekalan Guru BK, seperti materi disampaikan dalam pembukaan ini tentang mental health sangat bermanfaat bagi sekolah.

UMS akan berkomitmen, lanjutnya, untuk selalu meningkatkan mutu pembelajaran di UMS, sehingga anak didik melanjutkan kuliah dapat sukses dalam belajar, berkarya, dan sukses dunia akhirat.

Tim Panitia PMB UMS memberikan apresiasi kepada 10 sekolah mengirimkan peserta didik terbanyak. Diantaranya; SMA Batik 1 Surakarta, SMA Al Islam 1 Surakarta, SMA ABBS, SMKN 2 Surakarta, SMAN 1 Kartasura, MAN 2 Surakarta, SMA Muhammadiyah 1 Karanganyar, SMAN 1 Sukoharjo, SMAN 1 Ngemplak, SMAN 3 Boyolali.

"Hal ini dilihat bahwa standar kelulusan di atas rata-rata, sudah dibuktikan dengan akreditasi institusi dengan predikat Unggul, dan 73% Prodi S1 UMS telah terakreditasi Unggul. Sehingga, jangan ragu-ragu untuk bekerja sama dengan UMS, insyaallah barokah," ungkap Rektor UMS Prof., Dr., Sofyan Anif, M.Si., 

Pada tahun ini, lanjut Sofyan Anif, UMS menambah Prodi baru yaitu S1 Bisnis Digital tergabung dalam Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) UMS. Dilaporkan pula sebaran mahasiswa UMS berasal dari 34 provinsi, tersebar 348 kabupaten/ kota di Indonesia.