Situasi keamanan di Afghanistan memburuk, dengan Taliban diperkirakan sudah menguasai sekitar setengah dari pusat distrik di negara tersebut.
- Kebakaran Hutan di California Utara Melahap 30.000 Hektar Lahan
- KBRI Seri Begawan Promosikan Kapal Angkut Indonesia
- Buntut Latihan Militer Bareng AS, Korut Masih Enggan Terima Telepon Dari Korsel
Baca Juga
Ketua Kepala Staf Gabungan Amerika Serikat (AS) Mark Milley mengatakan, sekitar 200 dari 419 pusat distrik di Afghanistan sudah berada di bawah kendali Taliban, dikutip dari Kantor Berita RMOL.
Kekuasaan Taliban meluas dengan cepat, setelah Milley pada bulan lalu mengatakan Taliban sudah mengambil kendali 81 distrik.
"Momentum strategis tampaknya dilihat oleh Taliban," ujar Milley kepada wartawan pada Rabu (21/7).
Meski begitu, ia mengatakan, Taliban tidak mengambil alih satu pun ibukota provinsi.
Pemerintah Afghanistan sendiri menuduh Taliban bertanggung jawab atas penghancuran ratusan gedung pemerintahan di 29 dari 34 provinsi. Tetapi Taliban menyangkalnya.
Ketidakamanan di Afghanistan meningkat dalam beberapa pekan terakhir, sejak AS dan NATO mulai menarik pasukannya.
Awal pekan ini, 15 misi diplomatik dan perwakilan NATO di Afghanistan mendesak Taliban untuk menghentikan serangan. Desakan muncul setelah Kabul dan Taliban gagal menyepakati gencatan senjata di Doha, Qatar.
- Jurnalis Al Jazeefa Tewas Ditembak Pasukan Israel
- Meutya Hafid Mewakili Indonesia Di AIAS, Apa Yang Akan Dibawa Ke Meja Pertemuan?
- Menlu Retno: Brunei Sanggup MoU PMI Kelar Akhir Tahun Ini