Tak Puas Angka Kemiskinan Menurun, Bupati Purworejo Terus Cari Alternatif Pembiayaan

Bupati Purworejo Yuli Hastuti menyerahkan bantuan sosial dari Baznas sebagai salah satu upaya pengentasan kemiskinan di Purworejo. Budi Agung/RMOLJateng
Bupati Purworejo Yuli Hastuti menyerahkan bantuan sosial dari Baznas sebagai salah satu upaya pengentasan kemiskinan di Purworejo. Budi Agung/RMOLJateng

Kendati angka kemiskinan menurun, namun begitu, Bupati Purworejo Yuli Hastuti belum puas dan terus berupaya mencari alternatif pembiayaan agar jumlah penurunan bisa lebih signifikan lagi.

Data menunjukkan, angka kemiskinan di Purworejo berada di angka 88.000 jiwa di tahun 2021. Setahun berikutnya turun sebanyak 6.000 jiwa dimana jumlah warga miskin menjadi 82.000 jiwa. Dan terakhir, di tahun 2023 kemarin, jumlah penduduk miskin sekitar 81.000 jiwa.

Melihat pada data itu, Bupati menyebut jika angka yang ada itu termasuk tinggi dan menjadi tantangan pihaknya untuk bisa terus mengendalikan angka kemiskinan selama pemerintahannya.

"Kita akan lakukan berbagai upaya agar angka kemiskinan itu turun lebih besar lagi," kata Yuli Hastuti saat menyerahkan bantuan dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Purworejo bagi masyaraat Kutoarjo di pendopo kecamatan setempat, Jumat (10/5).

Ditambahkan Bupati, meski pihaknya memiliki banyak keterbatasan untuk bisa melakukan percepatan angka kemiskinan tersebut. Namun dirinya tidak patah semangat dan berusaha menembus pemerintah pusat untuk mencari alternatif pembiayaan.

"Beberapa langkah sudah ditempuh, selain ke pemerintah pusat, kita juga mencari CSR dari BUMN/BUMD maupun perusahaan swasta. Termasuk juga menyalurkan dana yang dikumpulkan oleh Baznas seperti sekarang ini," imbuh Yuli Hastuti.

Dalam kesempatan itu Bupati juga menyerahkan total Rp 90 juta untuk beberapa pemanfaatan seperti ODF, konsumtif, kesehatan, dan modal usaha. Selain itu juga diberikan kepada marbot, guru ngaji serta guru honorer.

"Kita akan terus bekerjasama dengan Baznas mengoptimalkan pengumpulan zakat, infak dan shodaqoh, yang potensi sesungguhnya sangat besar. Dengan semakin besar dana yang bisa dikumpulkan, maka akan semakin banyak warga yang bisa dibantu, sehingga akan sangat mendukung upaya pengentasan kemiskinan," jelas Yuli Hastuti.