Pemerintah Kota Semarang berencana akan melakukan pengembangan transportasi massal dengan menyiapkan alat transportasi berbasis rel yakni trem.
- Pemkab Banjarnegara Uji Coba Makan Bergizi
- Pemkab Magelang Kembali Meraih Penghargaan JDIH Tingkat Jateng
- Bingung Cari Kerja di Demak? Ikuti Pelatihan BLK, Masyarakat Bisa Langsung Kerja
Baca Juga
Pengembangan trem rencananya akan dimulai pada tahun ini dengan melaksanakan ground breaking yang dilanjutkan dengan pembangunan fisik.
Kota Semarang sendiri belajar dan berkaca dari Kota Sofia yang merupakan ibukota Negara Bulgaria.
Melalui kunjungan diplomatik perwakilan Kota Sofia ke Kota Semarang, pengembangan pembangunan trem bisa dipelajari lebih mendalam.
“Kita akan lakukan pengembangan reaktivasi trem dan kami akan belajar banyak dari Kota Sofia yang memang sudah lebih dulu mengembangkan transportasi berbasis trem disana. Kami harap dengan kunjungan dari Kota Sofia ini kita bisa saling sharing dan membuat transportasi umum di kota Semarang lebih baik,” kata Kepala Bidang Perencanaan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Semarang, Arwita Mawardi, usai mendampingi delegasi Kota Sofia berkeliling Kota Semarang menggunakan Bus Trans Semarang, Rabu (29/6).
Selain pembangunan trem, Kota Semarang juga akan mengembangkan transportasi umum yang berbasis jalan, yakni dengan pengembangan bus rapit transit (BRT). Pengembangan BRT yang akan dilakukan adalah penambahan armada bus low deck dan BRT jalur khusus.
“Untuk bis low deck dalam waktu dekat akan kita lakukan pengadaan bis nya dulu,” jelasnya.
Sementara itu, Kasi Manajemen Rekayasa Lalu Lintas Dishub Kota Semarang, Ambar Prasetyo menanggapi kunjungan delegasi Kota Sofia dengan antusias.
Dalam kunjungan lapangan, delegasi Kota Sofia diajak berkeliling Kota Semarang menggunakan Trans Semarang, untuk mengenalkan transportasi umum yang ada di Kota Semarang.
“Banyak saran dan masukan dengan apa yang sudah diterapkan di negara mereka untuk perbaikan sistem transportasi yang ada di Kota Semarang. Masukan yang masuk banyak sekali mulai dari infrastruktur, sistem pengendalian, sistem regulasi agar kita bisa lakukan perbaikan di Kota Semarang,” ungkapnya.
Program Direktur Sofia Development Association, Sevdalina Voynova menyampaikan bahwa potensi pengembangan transportasi umum di Kota Semarang bisa berkembang lebih baik lagi terlebih Kota Semarang pernah mendapatkan prestasi dalam hal transportasi umum.
"Saya tahu ide keseluruhan transportasi massal di Kota Semarang. Saya pun belajar banyak dan akan saya bawa saat kembali ke kota saya," tuturnya.
Ia juga menuturkan bahwa Kota Sofia memiliki pengalaman dalam pengembangan jalur bus dan revitalisasi sistem trem untuk mempromosikan penggunaan transportasi umum dan mengurangi emisi gas rumah kaca.
“Kami harap bisa berbagi pengetahuan tentang cara meningkatkan dan mengelola moda transportasi umum demi mencapai transportasi berkelanjutan,” bebernya.
Koordinator Sofia Green, Elitsa Panayotova tertarik dengan pengelolaan transportasi umum yang ada di Kota Semarang.
Ia menyebutkan dengan adanya kartu untuk naik bus bagi anak-anak, lansia hingga disabilitas menunjukkan bahwa Kota Semarang sangat memudahkan masyarakatnya untuk menaiki angkutan umum.
Selain itu, penerapan GPS di setiap armada BRT yang terhubung ke ruang kontrol, menurutnya, juga patut menjadi contoh untuk dibawa ke Sofia.
"Ini khusus untuk mereka tunanetra ada huruf braile. Sofia bisa menerapkan hal yang sama karena belum ada," tandasnya.
- Pemkab Banjarnegara Gelar Evaluasi Kinerja Pelayanan Publik Perangkat Daerah
- Wali Kota Semarang : Posisi Pemerintah dan Masyarakat Sejajar
- Dishub Kota Pekalongan Pastikan Bus Siap Angkut Pemudik