- Si Prasasti Terhilang Itu Telah Didapatkan Keberadaannya!
- Tirakatan Rangkaian Merti Bumi dan HUT Kemerdekaan RI ke-79 di Goa Kreo
- Menparekraf Kawal Tiga Pemuda Pemimpin Solo
Baca Juga
Ada kepercayaan religius di kalangan warga Tionghoa khususnya penganut tri dharma (Buddhis, Tao dan Khonghucu), masa tahun baru Imlek adalah saatnya para kongco dan makco (dewa dan dewi) melaporkan amal perbuatan manusia kepada Thian (Tuhan Yang Maha Esa). Ini biasanya dimulai pada pekan terakhir bulan 12 atau sepekan menjelang datangnya tahun baru.
Umat di kelenteng-kelenteng melakukan ritual sembahyang mengantarkan para Kongco dan makco naik ke atas (ke langit).
"Tujuannya, untuk melaporkan kepada Thian (Tuhan Yang Mahakuasa) atas catatan amal perbuatan umat manusia selama satu tahun ini," ungkap Ketua Yayasan Kelenteng Kwan Sing Bio Jalan Tanggul Mas Raya, Tanah Mas Semarang, Prajito, Senin (5/2).
Oleh karena para Kongco dan makco sedang berada di langit, maka kesempatan tersebut dimanfaatkan oleh umat dan jamaah kelenteng melakukan bersih-bersih kelenteng.
Semua bagian kelenteng dicuci, dilap dari debu. Demikian juga semua rupang dewa dan dewi di kelenteng dicuci dengan air bunga supaya bersih.
"Ini kan para dewa dan dewi sudah naik ke atas (langit). Maka barulah kita melaksanakan bersih-bersih kelenteng. Nanti kalau pas tahun baru Imlek sudah tidak boleh bersih-bersih. Ya intinya bersih-bersih ini untuk persiapan tahun baru Imlek," kata Salah seorang pengurus Kelenteng Ling Hok Bio, Jalan Wotgandul Timur, Pecinan Semarang, Teguh Haryanto, Senin (5/2).
Nantinya para Kongco dan makco ini akan kembali ke bumi pada bulan 1 tanggal 7 Imlek.
- Pemkot Semarang Bakal Angkat Sarung Sebagai Salah Satu Budaya
- Pagelaran Seni Budaya Rembang Pukau Pengunjung Di TMII
- Menari Bersama Anak Desa, Jepara Bikin Kagum Wamen Giring