Kepala DP3APPKB Salatiga Yuni Ambarwati menyebutkan, pihaknya menargetkan tahun 2024 Sekolah Lansia tersebar di 23 Kelurahan di Salatiga.
- Tingkatkan Kompetensi, Kades se Temanggung Ikuti Workshop Pengelolaan Keuangan
- Keren, Pelatihan Tata Rias dan Boga Dinnakerind Demak Diserbu Pelamar!
- Undur Diri dari Wali Kota, Gibran Dihadiahi Keris
Baca Juga
"Saat ini, Sekolah Lansia Purbaya RW VII menjadi pilot project Sekolah Lansia pertama di Salatiga. Namun, kami berupaya mewujudkan target tahun 2024 sudah tersebar di 23 Kelurahan di Salatiga," kata Yuni Ambarwati, Sabtu (31/12).
Upaya mewujudkan target ini memang diakuinya tidaklah mudah. Pasalnya, pendirian dan pengelolaan terbentur anggaran.
Tercatat, satu sekolahan untuk 10 kali tatap muka tiap bulannya atau 10 bulan berjalan sedikitnya membutuhkan anggaran kurang lebih Rp 10 juta.
"Saat ini, satu sekolah pilot project ini dana berasal dari Bantuan Operasional KB (BO-KB) bersumber swakelola Tipe 2 BKKBN Provinsi sebesar Rp 8,5 juta," ungkapnya.
Dimana, satu Lansia akan mendapatkan pembelajaran melalui 7 dimensi tangguh. Dilengkapi dengan tenaga medis yakni dokter dan psikolog. Dan saatnya lulus, siswa akan mendapatkan sertifikat.
"Kita baru mengusulkan di Anggaran Perubahan tahun 2023. Paling tidak star di tahun 2024, san saat ini tengah disosialisasikan," bebernya.
Keberadaan Sekolah Lansia, ditegaskan Yuni sangat berpengaruh pada program Ramah Lansia Tahun 2023. Adanya Sekolah Lansia mampu meningkatkan usia harapan penduduk. Hal itu, menjadi salah satu indikator IPM.
Untuk itu, pengembangan Sekolah Lansia bukan tidak mungkin turut memperngaruhi Angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Salatiga kembali menjadi yang tertinggi di Jawa Tengah (Jateng).
Sebagai informasi, pada tahun 2022 ini, Kota Salatiga memiliki nilai IPM mencapai 84,35. Dengan angka uty, IPM Kota Salatiga adalah tertinggi di Jawa Tengah.
Sedangkan, ada 24 BKL di Salatiga yang tersebar di seluruh kecamatan, harapannya bisa berkembang menjadi sekolah lansia.
"Kedepan harapan adalah Salatiga menjadi kota Ramah Lansia. Selanjutnya bagi yang sudah lulus nantinya bisa menjadi fasilitator di sekolah lansia yang ada, Ledok sudah mengajukan," pungkas dia.
Sukadi Raharjo MPd. Kepala Sekolah Lansia Purbaya RW VII menyampaikan bahwa pembelajaran bagi lansia utamanya yang masih produktif adalah untuk mencetak lansia yang smart.
"Smart atau kepanjangan dari sehat mandiri aktif dan bermartabat. Usia tertua siswa ada yang 80 tahun. Kegiatan pembelajaran setiap bulan sekali tatap muka Selasa Minggu terakhir. Pembicara atau guru adalah dari dokter dan psikolog, topik pembelajaran adalah konsep manusia tangguh, pengenal penyakit alzheimer, gizi, kesehatan gigi mulut dan bijaksana dalam memanfaatkan IT," sebut Sukadi.
Kelulusan siswa ditentukan dari kehadiran, keaktifan, dan evaluasi akhir.
Ketua Paguyuban Lansia Purbaya Taryono Pitoyo dalam sambutannya menambahkan bahwa, RW VII Purbaya menjadi Juara 3 bina lansia tahun 2015 tingkat Jawa Tengah.
"RW kami juga dijadikan rujukan untuk PKL, serta posyandu Lansia kami menjadi Posyandu Lansia terbaik tahun 2019 tingkat Jawa Tengah," tuturnya.
- Cepat Tanggap: Wamen Pertanian Sudaryono Janjikan Bantuan Alsintan Dan Normalisasi Bendung Kedung Sapen
- Bupati Wonogiri Prihatin Masih Ada Kasus Asusila Di Lingkungan Sekolah
- Buntut Penolakan Perusahaan Tambang Di Kajar Gunem, 106 Warga Jurangjero Diperiksa Aparat Polres Rembang