Tahun 2022, Sido Muncul Bakal Genjot Ekspor Extrak Rempah

Dirut Sido Muncul, David Hidayat/RMOLJateng
Dirut Sido Muncul, David Hidayat/RMOLJateng

Manajemen PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk tahun depan bakal menentukan strategi untuk mengenjot ekspor produk minyak atsiri nilam melalui anak perusahaannya PT Semarang Herbal Indoplant.


Hal tersebut disampaikan Direktur Utama Sido Muncul, David Hidayat, Sabtu (18/12/2021).

Menurut David, sasaran ekspor ekstra rempah (bahan baku) antara lain negara-negara Amerika Serikat, Perancis, Shanghai, India dan lainnya.

"Perusahaan akan menggalakkan penjualan bahan baku (extrak rempah) ke perusahaan makanan, minuman dan farmasi di berbagai negara potensial  dengan mengoptimalkan kapasitas unit extraksi kami,” ujar David.

Negara-negara potensial, lanjutnya, menjadi fokus pengembangan pasar ekspor bahan rempah, selain beberapa negara di kawasan Asian dan Timur Tengah yang juga memiliki potensi pasar cukup besar ke depan.

"Bahkan perusahaan kini mulai gencar melakukan pengembangan market baru di negara-negara Perancis, Amerika, Shanghai dan India,” tutur David.

Sebelumnya Sido Muncul melalui anak perusahaannya PT Semarang Herbal Indoplant (SHI) telah merealisaikan ekspor produk minyak atsiri nilam sebanyak 61 ton hingga akhir November 2021 lalu dari sebelumnya ekspor perdana 16 ton yang telah dipesan perusahaan Perancis.

Realisasi ekspor ke Perancis melebihi target permintaan, bahkan permintaan akhir tahun ini telah terpenuhi dan diharapkan ke depan pertumbuhan penjualan ekspor di Perancis mengalami percepatan, mengingat kebutuhan negara itu cukup besar serta dukungan kegiatan marketing perusahaaan semakin gencar.

"Tahun depan, kami akan mengirimkan minyak nilam dengan total tiga kontainer setiap bulan ke empat negara meliputi Amerika Serikat, Shanghai, Perancis dan India sesuai pesanan. Pengiriman ini merupakan bisnis minyak atsiri atau essential oil dari grup Sido Muncul,” ujarnya.

Menurutnya, bisnis minyak atsiri sangat menjanjikan dimana nilai ekspor minyak atsiri dari Indonesia mencapai triliunan rupiah. 

Sido Muncul melalui Semarang Herbal Indoplant optimis dapat menjadi salah satu pemain terdepan bisnis atsiri ini, didukung dengan teknologi yang modern dan juga kapasitas produksi terpasang yang besar akan dapat memenuhi permintaan pasar ekspor, terutama ke kawasan Eropa dan Amerika.

“Grup Perusahaan kami telah memiliki pengalaman di bidang ekstraksi sejak lama, karena ekstraksi merupakan proses awal dari produksi jamu cair. Dengan pengalaman yang ada dan juga dilengkapi teknologi ekstraksi dan destilasi yang modern. Kami yakin Sido Muncul dapat menjadi salah satu produsen produk ekstraksi termasuk minyak atsiri terbesar di Indonesia dengan hasil kualitas yang terbaik,” tutur David.

David menambahkan, permintaan minyak Atsiri nilam dari Eropa terbilang tinggi dan sangat potensial untuk digarap.

"Untuk pasar Perancis saja, permintaan mencapai 400-500 metric ton per tahun. Minyak Atsiri Nilam digunakan sebagai fixative (penguat/pengikat) untuk produk minyak wangi. Prancis merupakan produsen minyak wangi terbesar di dunia," tutur David.

PT Semarang Herbal Indoplant didirikan pada 2010 menempati areal seluas 13 hektare dengan kapasitas ekstraksi mencapai 1.000 ton per tahun. Proses produksi di Semarang Herbal Indoplant  menggunakan metode yang terstandar untuk hasil ekstraksi bahan baku yang digunakan pada produk makanan, minuman, farmasi, nutraceutical, kosmetik dan pertanian. 

Secara agresif, tutur David, manajemen terus melakukan pengembangan produk ekspor sesuai dengan kebutuhan pasar saat ini. Dengan semakin meningkatnya permintaan terhadap bahan baku (extrak rempah) menjadi preferensi,  hal ini benar-benar membuka peluang bagi Sido Muncul.

“Bahkan kami kini sedang mengembangkan project greenhouse yang nantinya dapat membantu kesinambungan bahan-bahan rempah yang digunakan, dari sisi ekonomis akan jauh lebih effisien,” ujar David. 

David optimis pada 2022 perusahaan bakal mampu mencapai kenaikan penjualan dan meraih kenaikan laba dari tahun sebelumnya, meski kondisi pandemi belum diketahui kapan berakhir.

"Perusahaan akan terus memperluas ekspansi pasar ekspor dari yang telah direalisasikan saat ini ke empat negara dan bakal terus bertambah dengan adanya pengembangan market baru di negara-negara kawasan Asean, Timur Tengah dan semenanjung Arab, Indo China dan Nigeria/Afrika," tuturnya lagi.

Peningkatan penjualan itu, tutur David, juga didukung dengan tersedianya kapasitas produksi dengan beroperasinya mesin modern Sido Muncul generasi industri 4.0 yang keseluruhan proses produksi dilakukan dengan mesin-mesin otomatis yang dikendalikan dengan computer.