Tahun 2021, Kasus Stunting di Salatiga Alami Penurunan 10 Persen 

Kasus anak stunting di Kota Salatiga mengalami penurunan hingga 10 persen di tahun 2021.


"Saat ini anak yang mengalami stunting sebanyak 930 anak dari jumlah balita 10.789 anak," kata Koordinator Percepatan Penanganan Stanting di Salatiga Muthoin kepada wartawan, Minggu (7/11).

Muthoin menjelaskan, tahun 2020 sebanyak 1.909 anak yang mengalami stunting.

"Target kita bisa kembali dapat turun di tahun depan. Sebagai catatan penting, di Salatiga tengah menargetkan penurunan sebanyak 10,48 persen pada tahun 2023-2024. Atau sekitar 100 anak Stunting bisa tertangani," terangnya.

Meski secara nasional, akunya, kasus anak stunting kasus di Salatiga terbilang kecil namun segala upaya masih terus diupayakan zero stunting. 

Salah satunya, lanjut dia, Pemkot Salatiga tengah fokus dengan pengelolaan sanitasi agar semakin baik.

Tak hanya soal sanitasi, lingkungan kumuh juga mempengaruhi pertumbuhan anak. Bahkan, tingkat ekonomi masyarakat juga menjadi pemicu. 

“Saat tingkat ekonomi kurang, anak hanya diberi makanan ala kadarnya juga menjadi pemicu munculnya anak stunting,” paparnya.

Ia memastikan, pengetahuan ibu di Salatiga saat ini mulai meningkat.

"Sehingga, keberadaan kader posyandu bukan hanya nimbang melihat pertumbuhan anak, gizi anak, dan kesiapan apa yang diberikan," imbuhnya.