Survei Terbaru: Mbak Ita, Yoyok Sukawi, dan Ade Bhakti Teratas Diinginkan Masyarakat Semarang 

Survei Terbaru Dirilis The Republic Institute Menempatkan Mbak Ita, Yoyok Sukawi, Dan Ade Bhakti Teratas Sebagai Kandidat Kuat Figur Pemimpin Diinginkan Masyarakat Kota Semarang. Dicky A Wijaya/RMOLJawaTengah. Dicky A Wijaya/RMOLJawaTengah
Survei Terbaru Dirilis The Republic Institute Menempatkan Mbak Ita, Yoyok Sukawi, Dan Ade Bhakti Teratas Sebagai Kandidat Kuat Figur Pemimpin Diinginkan Masyarakat Kota Semarang. Dicky A Wijaya/RMOLJawaTengah. Dicky A Wijaya/RMOLJawaTengah

Survei terbaru bursa kandidat calon wali kota Semarang dirilis The Republic Institute. Hasilnya, tiga nama kandidat, Wali Kota petahana Hevearita Gunaryanti Rahayu, CEO Persatuan Sepak Bola Indonesia Semarang (PSIS Semarang) Yoyok Sukawi, dan pejabat publik sekaligus selebgram Ade Bhakti berada paling atas. 


Survei itu dilakukan periode 1-10 Mei 2024. Peserta survei berasal dari masyarakat berbagai usia dan segala kalangan di Kota Semarang. 

Peneliti The Republic Institute, Sufyanto menjelaskan, metode survei dengan polling pendapat masyarakat siapa paling diinginkan jadi pemimpin Kota Semarang. Namun, hasil itu masih dapat berubah sewaktu-waktu sampai dekat pelaksanaan Pilwakot. 

"Kita tidak bisa menyatakan nama incumbent unggul karena jabatannya. Tetapi, survei diikuti masyarakat juga atas keinginan dan berbagai pertimbangan mengenai tokoh-tokoh tertentu dirasa pas jadi wali kota atau pemimpin Kota Semarang. Hasil itu masih mungkin berubah, apalagi jelang pemilihan besok," kata Sufyanto.  

Sementara, dari kalangan masyarakat sendiri menanggapi survei itu, salah satunya Rizka (25), menilai secara pribadi menginginkan perbedaan di dalam kepemimpinan Pemkot Semarang kelak. Namun, melihat nama-nama di dalam hasil survei, tiga besarnya itu bagi dirinya sudah memenuhi keinginan, sebagai sosok tepat. 

"Pilihan sulit kalau yang disodorkan tiga nama itu, tetapi saya pribadi jika tiga-tiganya benar maju tetap nanti mempertimbangkan lagi. Tapi, belum bisa buka-bukaan, meski gambarannya sudah ada," ucap dia. 

Berbeda di mata pemilih pemula, Ikhsan (18), salah satu pelajar di Semarang mengharapkan jika ternyata nanti tiga tokoh besar dan berpengaruh sesuai survei akhirnya ikut Pilkada semuanya, visi dan misi program unggulan harus disampaikan dengan jelas ke masyarakat. Hal itu untuk dijadikan pembeda sekaligus memudahkan para pemilih untuk memiliki calon pemimpin pilihan. 

"Harus jelas dalam pemaparan visi dan misi. Tidak berharap lebih terhadap masing-masing, tetapi umumnya saja pemerintahan Kota Semarang agar menjadi semakin baik. Tiga-tiganya sulit dijawab pilih siapa, jadi harus lihat satu-persatu setiap calon," katanya.