Hasil survei LSI Denny JA terkait elektabilitas Joko Widodo merupakan representasi keinginan masyarakat untuk memilih presiden baru.
- Bacagub Ahmad Luthfi: Ekonomi Masyarakat Dari Pasar Bisa Bergerak
- KPU Purworejo Meminta Warga Bekerja Sama Dengan Petugas Pantarlih Untuk Pemutakhiran Data Pemilih
- Blusukan, Respati Dorong Industri Rumahan Tempe Tambah Varian Inovasi Produk
Baca Juga
Begitu kata Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah mengenai fenomena elektabilitas Jokowi yang rata-rata 50 persen.
Menurut Fahri dari hitungan diatas kertas sebelum Pilpres 2019, sebenarnya Jokowi sudah kalah lantaran mayorityas menginginkan orang lain maju sebagai presiden.
Ia juga menilai hasil survei tersebut sejalan dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kualitas pemimpin.
"Ekspektasi rakyat terhadap presiden juga makin tinggi sekali, dan sudah diberi waktu lebih kurang 4 tahun lebih tapi pak Jokowi tidak menunjukkan kelasnya sebagai presiden," ujar Fahri saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (11/7).
LSI mencatat, elektabilitas petahana Jokowi masih di bawah 50 persen tepatnya 49,30 persen. Sementara kampanye ganti presiden (#2019GantiPresiden) semakin populer dan disukai.
Sebelum Pilkada atau bulan Mei, gerakan tersebut dikenal 50,80 persen, pasca pilkada menjadi 60,50 persen.
- Ini Alasan PKS Tak Kembalikan Formulir Bacabup dan Bacawabup ke PDIP Karanganyar
- Rekomendasi PDIP untuk Pilkada Karanganyar Jatuh Pada Rober Christanto
- PMII Solo Kecam Tindakan Represif Aparat kepada Warga Wadas