Sumanto : Komandan Pacul Sukses Bawa Jawa Tengah Jadi Kandang Banteng

Wakil Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah, Sumanto angkat bicara terkait pernyataan Ketua DPC PDIP Kota Solo FX Hadi Rudyatmo terkait polemik yang belakangan ramai di media massa. 


Sumanto menyebut,  Bambang Pacul hanya menjalankan amanah dan perintah dari Ketua Umum. Terkait posisi Bambang Pacul sebagai Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Pemenangan Pemilu dan Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah, DPD dan DPC Partai mendukung penuh dan solid. 

Hal itu tidak lepas dari sepak terjang, Bambang Pacul yang terbukti ampuh dan bertanggungjawab dengan kedua amanah tersebut. Sukses menjadikan  Jawa Tengah sebagai kandang banteng. 

"Komandan Pacul terbukti berprestasi, Jawa Tengah menjadi kandang Banteng, terbukti pada pilpres 2019 diseluruh kabupaten/kota Jawa Tengah kita menang. Kemenangan di Jateng ini sekaligus menjadi kunci dan menutup kekalahan di  provinsi lainnya," papar Sumanto dalam rilis tertulis yang diterima RMOLJateng, Minggu (17/10). 

Tidak bisa dipungkiri, berdasarkan data yang ada saat pilpres 2019 lalu,  perolehan suara PDIP di Jawa Tengah Jateng mencapai 77,29%. Kemenangan PDIP didukung perolehan suara hingga 16.825.511 suara.  

Sementara dari pihak lawan hanya mengantongi 4.944.447 suara. Selisih 11.881.064 suara, kemenangan ini bisa menutup kekalahan di 3 provinsi bahkan surplus sekitar 3 juta suara.

Prestasi Bambang Pacul lainnya yang sangat terlihat, terkait perolehan kursi DPRD Provinsi.  Yang semula dari 27 kursi naik menjadi 42 kursi. Begitu juga kursi untuk DPR RI dapil Jateng dari 18 kursi melesat menjadi 26 kursi. 

"Bahkan dalam pilkada di Jateng lalu, dari 21 pilkada yang digelar PDIP berhasil menang di 17 Kabupaten/Kota," tandas Sumanto.  

Dengan prestasi tersebut terbukti Komandan Pacul sukses dan dalam menjalankan semua amanah dari Ketua Umum Megawati Soekarno Putri.  

"Oleh karena itu, kita percaya dan yakin beliau menjadi komandan pertempuran di 2024 agar partai bisa menang hetrik," tegas politisi PDIP asal Karanganyar ini.

Sumanto juga mengingatkan bahwa bukti dan bakti kader Banteng adalah menjunjung tinggi kehormatan martabat dan disiplin partai serta akan mengutamakan kepentingan partai. 

Setiap kader yang berada dalam struktural partai, terikat dengan janji jabatan. Seandainya mau deklarasi capres harus mengikuti apa yang menjadi keputusan partai. Apabila  tidak mau mengikuti aturan dan ingin menggelar deklarasi, harus siap memilih.

"Jangan siap disanksi tapi gentle berada di luar partai," tegas Sumanto 

Sumanto menambahkan, kader seperti itu bukan membangun partai justru akan menggangu kerja partai. Mengingat masih banyak kerja-kerja lain yang lebih penting.

“Sebagai kader apalagi masuk struktur, seharusnya sudah membaca intruksi partai perihal “Penegasan Komunikasi Politik” (Surat nomor 3134/IN/DPP/VIII/2021), dan pasal 15 huruf f AD ART Partai," lanjut  Sumanto.  

Sumanto menjelaskan soal isi surat tersebut yang merupakan instruksi partai tentang kedisplinan semua kader serta terkait dengan calon presiden dan wakil presiden yang menjadi hak prerogatif Ketua Umum.

"Kita harus menjalankan intruksi Ketua Umum, jangan sampai intruksi Ketua Umum hanya diangap angin lalu," pungkas Sumanto.