Suhu Udara Dingin Turun 20 Derajat Di Pagi Hari, Begini Penjelasan BMKG Jawa Tengah

Suhu Udara Dingin Dirasakan Masyarakat Kota Semarang Dampak Musim Kemarau. Dicky A Wijaya/RMOLJawaTengah
Suhu Udara Dingin Dirasakan Masyarakat Kota Semarang Dampak Musim Kemarau. Dicky A Wijaya/RMOLJawaTengah

Udara pagi beberapa hari ini dirasakan sepertinya terasa lebih dingin. Suhu udara pagi dingin mirip hawa di kawasan pegunungan ini sudah mulai terasa sejak awal Juli. 


Bahkan, saking dinginnya udara membuat malas aktivitas saat pagi apalagi jika bersentuhan dengan air. Lalu, sebenarnya ada fenomena apa kok udaranya dingin sekali? 

Berdasarkan data dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), dampak musim kemarau berpengaruh menyebabkan suhu udara menjadi lebih dingin. Dalam beberapa hari belakangan, BMKG mencatat suhu udara bahkan pernah menyentuh angka di bawah 20 derajat, kisaran 17-18 derajat untuk wilayah Kota Semarang. 

Padahal, geografis wilayah dataran rendah berbeda dengan di dataran tinggi. Apalagi di dataran tinggi daerah pegunungan, bagi yang tak biasa, udaranya sedingin ini membuat tubuh beku dan jadi mudah sakit.

Fenomena suhu udara dingin kemarau ini pulalah yang mengakibatkan munculnya embun es di Kawasan Dataran Tinggi Dieng. 

Koordinator Bidang Observasi dan Informasi BMKG Ahmad Yani Semarang, Giyarto, menjelaskan, wajar selama musim peralihan kemarau suhu udara turun signifikan. Suhu udara dingin dapat terjadi, dipicu penyesuaian siklon atmosfer bumi dengan kelembaban tertentu. 

"Suhu udara berubah dingin drastis karena mengalami penyesuaian musim, jadi cuacanya ganti kemarau, kelembaban udara di alam berbeda, dan pasti menyebabkan udara di permukaan lebih sejuk. Tetapi, itu wajar musim kemarau mempengaruhi suhu udara," kata Giyarto, Senin (15/7). 

Suhu udara dingin di Semarang dengan kontur wilayah dataran rendah, termasuk biasa dan sering dirasakan saat musim kemarau seperti sekarang.

Sedangkan, suhu dingin saat pagi hari di daerah-daerah pegunungan bahkan bisa mencapai di bawah 10 derajat. Apalagi, di dataran tinggi seperti Dieng, selama musim kemarau ini diprediksi suhu udara dapat mencapai 0 derajat bahkan minus. 

BMKG pun menghimbau masyarakat agar waspada dengan perubahan suhu udara ini. Kondisi ini diprediksi berlangsung sampai beberapa bulan ke depan.