Suhu Ekstrim, Embun Es Muncul Di Dataran Tinggi Dieng

Embun Upas Muncul Di Kompleks Candi Arjuna Dieng. Budi Agung/RMOLJawaTengah
Embun Upas Muncul Di Kompleks Candi Arjuna Dieng. Budi Agung/RMOLJawaTengah

Wonosobo - Sudah beberapa hari terakhir di bulan Juni ini suhu udara di wilayah Kabupaten Wonosobo cukup dingin. Bahkan, di wilayah dataran tinggi Dieng, suhu udara bisa mencapai minus.

Kondisi tersebut memicu munculnya embun es atau yang biasa disebut bun upas yang menutup permukaan tanah dan rerumputan di Dieng. Bahkan, sejumlah warga mendokumentasikan saat embun yang menempel pada rumput di komplek candi Dieng.

Salah satu warga Dieng, Hasta Proyandono mengatakan, bahwa fenomena yang biasa disebut warga setempat bun upas itu hampir terjadi setiap tahun, khususnya saat memasuki musim kemarau. Selain di kawasan candi, fenomena itu bisa muncul di kawasan perkebunan hingga permukiman warga.

"Beberapa hari ini sudah muncul bun upas, tapi hanya baru di sekitar komplek Candi Arjuna. Kalau sampai ke pertanian warga belum," katanya saat dikonfirmasi, Sabtu (22/06).

Sementara itu, pembuat aplikasi suhu udara Dieng, Aryadi Darwanto mengungkapkan, bahwa suhu udara di kawasan Dieng sudah mulai minus saat pukul 03.00 WIB dini hari. Suhu terendah, katanya, terjadi pada pukul 05.58 WIB subuh yaitu sekitar -1.35C atau minus 1.35 derajat Celsius.

Menurutnya, embun es pagi ini merupakan embun es kelima di Dieng pada tahun 2024. Embun es biasanya sering terjadi saat musim kemarau datang. Dalam beberapa waktu kedepan pihaknya juga memprediksi fenomena embun upas ini akan mulai sering terjadi. Sebab saat ini menurutnya mulai masuk di pergantian musim dari penghujan ke musim kemarau.

"Sekarang ini sudah mulai peralihan musim dari hujan ke kemarau. Biasanya embun itu akan banyak terjadi saat musim kemarau telah tiba. Puncaknya biasanya sering terjadi di bulan Agustus," jelasnya.

Namun, ia tidak bisa memastikan jika fenomena embun upas akan datang setiap hari apa saja di musim kemarau ini. Pihaknya hanya bisa memprediksi melalui tanda-tanda alam di malam sebelumnya.

"Karena fenomena ini 'kan cukup langka. Tidak setiap hari bisa muncul fenomena embun upas ini. Tapi tanda-tandanya bisa kita ketahui saat malam harinya," tandasnya.