Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang mengaku tidak tahu menahu soal batalnya 'Semarang Economy Creative' (SEC) di Taman Indonesia Kaya. Disbudpar sendiri mengaku hanya mengeluarkan izin keramaian setelah mendapat rekomendasi dari kepolisian.
"Jadi, dengan batalnya lomba itu tidak ada sangkut pautnya dengan Disbudpar. Semisal memang ada kerja sama dari Disbudpar kan juga kami dicantumkan," kata salah satu Kepala Bidang mewakili Kepala Disbudpar Kota Semarang.
Disbudpar Kota Semarang juga mengklarifikasi jika tidak mengetahui informasi apapun tentang acara. "Kami tidak ada sangkut pautnya sama sekali. Kami hanya rekom perizinan kegiatan. Dalam lomba ini, kami tidak ada sangkut pautnya, cuma perizinan sebelum pelaksanaan dari Polrestabes Semarang," jelas pihak Disbudpar Kota Semarang tersebut.
Terpisah, Kepala Disbudpar Kota Semarang Wing Wiyarso mengatakan, pihaknya merasa prihatin atas kejadian batalnya acara yang telah dijadwalkan digelar itu. "Kami merasa prihatin dengan kejadian tersebut. Semoga ini menjadi pembelajaran bagi kita semua," kata Wing.
Selain itu, Disbudpar Kota Semarang juga akan mengikuti perkembangan kasus ini. Serta menyatakan dukungan bagi pihak yang melakukan tuntutan secara hukum.
Sementara itu, Ketua DPD Asosiasi Pengusaha Mikro Kecil Menengah dan Mandiri Indonesia (APMIKIMMDO) Jawa Tengah, Ariyanto menyampaikan, pihaknya pada akhirnya membawa kasus ke jalur hukum.
Namun, laporan tak jadi dibuat di Polrestabes Semarang, sekaligus di Mapolda Jawa Tengah, bersama pelaporan sebelumnya terkait pencatutan kepengurusan organisasi.
"Saya hari ini mendampingi teman-teman korban sanggar tari. Kita laporkan ke Polda, biar kasus pencatutan yang sudah kita laporkan bisa sekalian jadi satu. Yang sudah saya sampaikan, laporan sudah diterima. Kasus ini kita khawatir akan melebar-melebar," terang Ariyanto.
Diketahui, batalnya acara 'Semarang Economy Creative' (SEC) di Taman Indonesia Kaya, Semarang membuat para penari yang bakal tampil kecewa. Bahkan, dilanjutkan ke proses hukum dan mereka membuat laporan ke Polda Jawa Tengah.
- Disbudpar Kota Semarang Kembali ‘Kenalkan’ Tradisi Sesaji Rewanda
- Semarang Masih Jadi Primadona Liburan
- Batal Tampil di Taman Indonesia Kaya, Perwakilan Penari Buat Laporan di Polda Jawa Tengah