Siswa SD Keringat Dingin Bawakan Peran Kyai Pandan Arang

Sejumlah Siswa Kelas Empat SD IT Mutiara Hati Menceritakan Cerita Sejarah Asal Mula Nama Kota Semarang Pada Pentas Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) Di Gedung Diklat Ikatan Bidan Indonesia (IBI), Jalan MR. Koebiyono Tjondrowibowo, Gunungpati, Kota Semarang, Kamis (13/06).
Sejumlah Siswa Kelas Empat SD IT Mutiara Hati Menceritakan Cerita Sejarah Asal Mula Nama Kota Semarang Pada Pentas Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) Di Gedung Diklat Ikatan Bidan Indonesia (IBI), Jalan MR. Koebiyono Tjondrowibowo, Gunungpati, Kota Semarang, Kamis (13/06).

Fatih Arkan Abinaya mengaku tegang dan keringat dingin sebelum pentas Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dimana dia memerankan sebagai tokok Kyai Ageng Pandan Arang atau tokoh pemberian nama Semarang.

Pementasan tersebut berlangsung di Gedung Diklat Ikatan Bidan Indonesia (IBI), jalan MR. Koebiyono Tjondrowibowo, Gunungpati, Kota Semarang, Kamis (13/06).

Dalam pentas tersebut Tokoh Pandan Arang muda berkelana bersama sang ayah Ki Raden Made Pandan yang diperankan Wisnu. Karakter ini menceritakan penyebaran ilmu di Bergota dan mengetahui adanya pohon asam yang jaraknya berjauhan.

Pada pentas P5 kali ini mengusung tema kearifan lokal yang serentak diterapkan ke berbagai sokolah di Kota Semarang. 

"Saya sempat grogi merani Ki Ageng Pandan Arang karena dia tokoh yang disegani dan penting di Semarang", ungkap Fatih. 

Pentas P5 ini mengusung tema kearifan lokal, untuk mengingat kembali generasi muda akan sejarah yang ada disekitar.

Selain drama asal usul kota Semarang, pentas sejarah Gua Kreo juga ditampilkan oleh siswa-siswi kelas 5 SD dan berbagai tarian khas Semarang juga dipersembahkan seperti Tari Kuntul Semarang, Tari Denok Kenal, Tari Semarangan, Tari Warak Ngendok.