Solo International Performing Arts (SIPA) 2023 kembali digelar pada 31 Agustus-2 September 2023 di Benteng Vastenburg.
- Seniman dan Komunitas Pertanyakan Revitalisasi TBRS
- Libatkan 500 Seniman, Grebeg Besar Demak Siap Pecahkan Rekor MURI!
- Bedhol Kedaton: Peringatan Hari Jadi Wonosobo, Ceritakan Pindahnya Pusat Pemerintahan
Baca Juga
Direktur SIPA, RAy Irawati Kusumorasri sebut, event digelar selama tiga hari ini bakal dimeriahkan oleh 14 penampil dari dalam negeri dan tujuh penampil dari luar negeri. Total ada 291 seniman dan official.
"Tahun ini kami mengangkat tema “Say All with Arts”. Tema ini akan menggelorakan semangat keindahan seni untuk kehidupan,” jelasnya, Kamis (31/8).
Tahun ini pagelaran SIPA memasuki tahun ke-15, dimeriahkan oleh seniman lokal dan tujuh delegasi seniman mancanegara dan belasan seniman dalam negeri.
Untuk mancanegara diwakili Lithuania, Malaysia, Jepang dan Taiwan, Singapura dan Korea Selatan.
Sementara seniman lokal terdiri dari Riau, Medan, Jogjakarta, Kota Solo, Banjarmasin, Bandung, Kendari, Kupang, Kalimantan Tengah dan Tenggarong Kutai Kartanegara.
Pagelaran SIPA 2023 juga dimeriahkan sejumlah even pendukung. Seperti SIPA Urban Market, SIPA Mart, workshop tari dari delegasi Korea Selatan untuk siswa SMKN 8 Surakarta dan Sanggar Candrakirana Art Center. Termasuk beberapa kegiatan pendukung lainnya.
"Nanti ada panggung apresiasi siswa “Collaboration Stage” di gedung Padmo Negara SMKN 8 Surakarta yang akan menampilkan pertunjukan seni dari delegasi Medan, Kalimantan Tengah, Riau, Malaysia, dan Singapura," imbuhnya.
Untuk SIPA Urban Market akan diselenggarakan tiap hari mulai pukul 16.00 WIB di area Benteng Vastenburg Solo.
"Diramaikan juga berbagai komunitas di Solo akan menampilkan pertunjukan, juga ada bazar seni dan kuliner bekerjasama dengan Solo Art Market, UMKM dan komunitas,” pungkas Irawati.
- Kapolres Dan Ketua Bhayangkari Karanganyar Berbagi Ratusan Takjil Kepada Masyarakat
- Lengger Lanang Rianto Pukau Peserta Pertukaran Mahasiswa Merdeka Unsoed
- Memperingati 40 Tahun Permadani: Acara Budaya Meriah di Semarang