Sosialisasi cukai barang hasil tembakau penting disampaikan ke anak sekolah setingkat SMA.
- Fokus Kuatkan Sistem Pengadaan Pemerintah, Kepala LKPP Minta Masukan ICW
- Usai Dilantik, Pimpinan DPRD Rembang Langsung Gaspoll
- Amir Makhmud Resmi Jabat Pj Bupati Tegal
Baca Juga
"Kenapa sosialisasi di sekolah SMA karena pada usia mereka biasanya mulai merokok," kata Pj Wali Kota Salatiga Sinoeng N Rachmadi usai kegiatan sosialisasi cukai barang hasil tembakau Pemerintah Kota Salatiga melalui Satpol PP, di Ruang Kaloka Gedung Setda, Selasa (1/11) siang.
Sinoeng juga mengusulkan, agar program sosialisasi cukai rokok tidak dilakukan dengan kegiatan monoton saja.
Sosialisasi cukai rokok bisa dengan menggelar lomba ketoprak dengan tema sosialisasi juga tidak apa-apa.
"Sedangkan dalam memilih media untuk sosialisasi bukan media sosial saja bisa juga dengan lomba desain kaos misal kalimatnya 'Rokok Tanpa Cukai Gak Asik' atau 'Berantas Cukai Ilegal'," terangnya.
Sosialisasi cukai rokok agar lebih dekat ke masyarakat ia meminta untuk manfaatkan Videotron yang ada.
Salah satunya, membuat video singkat terkait kampanye cukai rokok.
"Banyak talent di Satpol PP, ada yang ganteng dan cantik pasti akan menarik. Selain itu, bisa juga dibuat stiker yang bisa ditempel dan mudah dibaca," paparnya.
Sementara, Kepala Satpol PP Kota Salatiga Drs Joko Haryono menjelaskan peserta sosialisasi terdiri dari pelaku usaha, tokoh masyarakat serta pengurus RW.
"Sosialisasi dibagi menjadi dua hari, untuk hari pertama ini diikuti oleh masyarakat Kecamatan Sidomukti dan Kecamatan Tingkir, dan besok peserta dari Kecamatan Argomulyo dan Kecamatan Sidorejo 150. Adapun pemateri adalah Parji SE MM. dari Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai Semarang, Kabag Perekonomian,Satpol PP, dan Penjabat Wali Kota," Kepala Satpol PP melaporkan.
Ia menambahkan, tujuan dari pemberantasan barang kena cukai ilegal adalah untuk meningkatkan penanganan industri rokok ilegal, meningkatkan pemahaman para pelaku industri hasil tembakau tentang pentingnya dana bagi hasil cukai rokok untuk pembiayaan pembangunan, mendorong pertumbuhan ekonomi dengan memperkuat sektor riil.
Selain itu juga untuk meningkatkan tanggung jawab sosial industri hasil tembakau kepada masyarakat melalui peningkatan kemitraan sosial dan kepedulian terhadap lingkungan kehidupan masyarakat.
"Dan meningkatkan penyediaan informasi tentang industri hasil tembakau, dan meningkatkan penerimaan negara dari cukai industri hasil tembakau," terang Joko Haryono.
- Sektor Parkir Menjadi Potensi Pungutan Liar Tertinggi di Tahun 2022
- Bupati Grobogan Sebut Tiga Nama Calon Sekda
- Kepala DPMD Sukoharjo: Alokasi Keuangan Pemerintah Desa Dari Pemkab Sukoharjo