Sindir Ongkos Politik Mahal, Politisi Gerindra Naik Bajaj ke Gedung DPRD Kudus

Sebanyak 45 calon legislative terpilih akhirnya resmi dilantik menjadi anggota DPRD Kudus periode 2024-2029.
Sebanyak 45 calon legislative terpilih akhirnya resmi dilantik menjadi anggota DPRD Kudus periode 2024-2029.

Sebanyak 45 calon legislative terpilih akhirnya resmi dilantik menjadi anggota DPRD Kudus periode 2024-2029. Prosesi pelantikan dilakukan Kepala Pengadilan Negeri Kudus, Cut Carnelia di aula DPRD Kudus, Rabu (21/8).


Pagi hari sebelum pelantikan digelar, sejumlah peristiwa menarik sempat mewarnai di halaman DPRD Kudus. Diantaranya Sandung Hidayat, salah seorang anggota dewan yang akan dilantik datang bersama keluarganya dengan menumpang dua unit bajaj.

Tidak hanya hadir bersama keluarganya, Sandung yang juga politisi Partai Gerindra ini juga dikawal puluhan pendukung dan tim suksesnya. Bajaj warna biru yang dikendarai Sandung berhenti tepat di depan pintu masuk aula DPRD Kudus.

Kehadiran Sandung Hidayat beserta keluarga besarnya, disambut petugas protokoler yang mempersilahkan masuk ke dalam ruang pelantikan.

Untuk diketahui, Sandung Hidayat merupakan anggota DPRD Kudus incumbent dari Partai Gerindra. Ia sengaja datang ke gedung DPRD Kudus menumpang bajaj. Ada alasan unik yang mendasari Sandung sengaja datang naik bajaj.

Alasannya, Sandung ingin agar ongkos politik di Kudus ke depannya bisa murah. Sedangkan kendaraan bajaj sebagai symbol kesederhanaan yang merepresentasikan angkutan umum yang murah di Jakarta.

“Kami tahu bahwa ongkos politik saat ini sangat mahal. Karena itu, kami ingin politik di Kudus itu bisa lebih murah kedepannya,” ucap Sandung dihadapan sejumlah awak media.

Tentunya dengan ongkos politik yang harus dibayar mahal, imbuh Sandung, maka yang akan menjadi wakil rakyat dan duduk sebagai anggota DPRD hanya mereka yang memiliki modal besar. Sehingga menghalangi niat mereka yang berkompeten dan kemampuan maju sebagai caleg, namun minim modal.

“Saya berharap ongkos politik di Kudus bisa lebih murah kedepannya. Agar mereka yang memang kompeten lebih, bisa bersaing dan lebih punya peluang sebagai anggota dewan,” terang Sandung.

Aksi unik lainnya  juga dilakukan Muhammad Antono yang juga dilantik menjadi anggota DPRD Kudus periode 2024-2029. Mantan pengojek diu kawasan wisata religi Makam Sunan Muria ini hadir di gedung DPRD dengan diiringi puluhan tukang ojek yang sebelumnya menjadi rekan-rekan seprofesinya.

Kehadiran puluhan pengojek itu, dengan rela mendampingi dan mengawal Antono yang berangkat dari rumahnya di Desa Kajar, Kecamatan Dawe menuju gedung DPRD setempat.

Setelah tiba di halaman gedung, Antono yang telah mengenakan setelan kemeja putih juga memakai rompi yang pernah digunakan selama mengojek.

Namun saat hendak masuk gedung, Antono melepas rompi ojek dan menggantinya dengan jas yang dibawa oleh putri.

“Ini rompi yang pernah saya pakai dulu saat masih ngojek. Sekarang sudah dipakai orang lain, dan pagi tadi saya pinjam khusus untuk acara pelantikan ini,” ucap  Antono.

Antono yang kini dilantik menjadi anggota DPRD dari PDI Perjuangan, mengaku pernah menjadi tukang ojek selama lima tahun. Ia tergabung dalam Armada Muria Bangkit, komunitas ojek Muria yang beroperasi malam hari.

Setelah melepas profesinya sebagai tukang ojek, Antono sempat menekuni menjadi event organizer serta menjadi pegiat di dunia pariwisata.

Meski demikian, keakraban Antono dengan rekan-rekannya sesama tukang ojek tak pudar. Antono tetap menjalin komunikasi dengan baik dengan mereka.

Penjabat Bupati Kudus, Muhammad Hasan Chabibie mernyalami para anggota DPRD Kudus periode 2024-2029

Usai prosesi pelantikan, Penjabat Bupati Kudus, Muhammad Hasan Chabibie mengucapkan selamat kepada para anggota DPRD Kudus periode 2024-2029 yang baru saja dilantik. Ia berpesan agar semua anggota dewan mampu membawa aspirasi yang dititipkan masyarakat yang telah memilih mereka.

“Harapannya mampu membawa aspirasi yang dititipkan masyarakat bisa terwujud dalam kebijakan atau peraturan-peraturan yang nanti menjadi produk bersama antara legislatif dan eksekutif, ” ujar Hasan.

Sedangkan koordinasi yang sudah terjalin baik antara legislatif dan eksekutif sebelumnya, kata Hasan, diharapkan bisa terjalin lebih baik bersama anggota DPRD Kudus yang baru ini.

“Terutama untuk membawa Kabupaten Kudus sesuai rencana jangka panjang yang sudah dikoordinasikan sebelumnya, khususnya yang berkaitan dengan perencanaan anggaran sehingga mampu menjawab kebutuhan masyarakat Kudus,” ungkapnya.

Sebelum prosesi pelantikan selesai, Sekretaris DPRD Kudus, Agus Budi Satriyo juga membacakan hasil keputusan yang menyatakan bahwa posisi Ketua DPRD Kudus sementara dijabat Masan dengan Wakil Ketua DPRD Kudus sementara, Mukhasiron dan Sulistyo Utomo.

Sebanyak 45 anggota DPRD Kudus terpilih periode 2024-2029 yang dilantik tersebut terdiri dari 9 orang dari PDIP, 7 orang dari Partai Gerindra, 7 orang dari PKB, 4 orang dari Partai Golkar, 4 orang dari PKS, 3 orang dari Nasdem, 3 orang dari PAN, 3 orang dari PPP, 3 dari Partai Demokrat dan 2 orang dari Partai Hanura.

Prosesi pelantikan dilakukan Kepala Pengadilan Negeri Kudus, Cut Carnelia di aula DPRD Kudus.