- 23 Warga Jurangjero Dilepas dan Wajib Lapor
- Ketua DPRD : Perda Tambang Bisa Dongkrak PAD
- Dua Terdakwa Penipuan Ijin Tambang Dituntut 3,6 Tahun Penjara
Baca Juga
Penggerebekan yang dilakukan tim gabungan Resmob Polres Rembang dan Polsek Sedan ke lokasi tambang pasir kuarsa ilegal di Desa Kumbo, Kecamatan Sedan pada Minggu (26/1) sore diduga sudah bocor terlebih dahulu.
Bak sulap, lokasi yang biasanya ramai dengan hiruk pikuk alat berat dan kendaraan bertonase itu, tiba-tiba sepi saat didatangi petugas. Di lokasi, tim gabungan hanya menemukan alat berat, namun berada agak jauh di luar lokasi penambangan. Itupun tanpa operator.
Ketua Tim (Katim) Resmob Polres Rembang, Aiptu Yudi Supriyanto yang berada di TKP saat dikonfirmasi media membenarkan penggrebekan tersebut.
“Tidak ada aktivitas mas. Kami hanya ketemu dengan beberapa warga yang menolak tambang. Kami hanya menemukan alat berat, namun berada agak jauh diluar areal tambang,” ungkap Yudi Supriyanto.
Terlepas dari itu, seorang warga Desa Kumbo, Asmui mendukung aksi polisi tersebut. Menurutnya, warga sangat senang dengan sikap tegas polisi karena selama ini terganggu dengan aktivitas tambang.
“Soal kemungkinan informasi penggrebekan sudah bocor atau bagaimana, ya kami tidak tahu. Tapi yang jelas, sebelum polisi datang, truk-truk tambang dan alat berat sudah menyingkir lebih dulu,” terangnya.
“Ini menambah semangat kami untuk menolak. Tambang kan berada di lahan bawah, sedangkan atasnya rumah-rumah penduduk. Kita ingin hidup tenang bersama anak cucu kami kelak, tanpa terusik oleh tambang,” tambah Asmui.
Ia pun memastikan pasca penggrebekan, masyarakat akan tetap mengawasi perkembangan tambang pasir kuarsa yang diduga ilegal tersebut. Kalau beroperasi lagi, warga akan bergerak.
“Kami mendengar pemilik tambang dari Jawa Timur. Mereka membeli lahan dari warga sekitar sini. Tapi kalau untuk ditambang, kami akan tolak sampai kapanpun. Mohon sekali lagi, pemerintah dan aparat jangan diam,” pungkasnya.
Sementara itu, Kapolres Rembang AKBP Dhanang Bagus Anggoro saat di konfirmasi RMOLJateng lewat Watshapp (WA) Rabu petang juga tidak menyangkal kemungkinan bocor.
"Mungkin bocor, tapi dilokasi masih kita temukan alat berat," ujar Dhanang Bagus Anggoro, singkat.
- 23 Warga Jurangjero Dilepas dan Wajib Lapor
- Ketua DPRD : Perda Tambang Bisa Dongkrak PAD
- Dua Terdakwa Penipuan Ijin Tambang Dituntut 3,6 Tahun Penjara