Sikapi Kasus Bunuh Diri Siswa, Wali Kota Pastikan Pemkot Semarang Berikan Penguatan Mental melalui RDRM

Istimewa
Istimewa

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu prihatin dengan adanya kasus bunuh diri yang dilakukan pelajar SMP di Semarang. 

Ia pun memastikan, Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang akan memberikan perhatian lebih pada penguatan mental pelajar. Hal tersebut terlihat dengan adanya layanan konseling dalam Rumah Duta Revolusi Mental (RDRM).

"Kalau lihat beritanya, dari Disdik juga sudah memastikan ke keluarga kalau bukan kasus perundungan atau bullying penyebabnya. Orang tua memiliki peran penting memantau perkembangan buah hati mereka," kata Mbak Ita, sapaan akrabnya.

Psikolog RDRM dr Putri  SPsi menjelaskan, RDRM adalah unit layanan Psikologis Masyarakat Sekolah dibawah Naungan Dinas Pendidikan kota Semarang.

Terkait kasus bunuh diri siswi sekolah, menurut dr Putri pada umumnya mereka yang melakukan suicude, sebenarnya  tidak ada niatan untuk mengakhiri hidupnya dengan cara apapun.

"Mereka yang mengambil jalan pintas seperti itu karena ada rasa sakit secara emosi, secara psikologis sehingga dia tidak tahan untuk menghilangkan secara instan karena sangat dipengaruhi emosi, irrasional thinking atau pikiran yang irrasional" kata Putri saat ditemui RMOLJateng di kampung Jawi, Rabu lalu.

Putri pun menyarankan kepada orang tua, guru ataupun orang dewasa, untuk berusaha dan melakukan tindakan pencegahan kasus bunuh diri karena peran orang tua sangat penting untuk memberikan pembelajaran diri ekspresi emosi semenjak dini.

"Jadi kita tidak hanya bisa mengembangkan kecerdasan akademik, tapi juga mengembangkan kecerdasan emosional anak agar  anak bisa mengekspresikan perasaannya, senang , sedih, sakit, kecewa," kata dr Putri.