Sido Muncul Kembali Diganjar Penghargaan dalam CSR Award 2022

PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. kembali meraih penghargaan. Kali ini Sido Muncul menjadi juara 1 dalam  CSR Award 2022.


Sido Muncul menjadi Juara I dalam kategori perusahaan swasta besar, mengalahkan PT Bhimasena Power Indonesia dan PT Sri Rejeki Isman.

Penganugrahan CSR Award 2022 diserahkan langsung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo kepada Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat yang diwakili  Public Relation Manager PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk Bambang, di Gradhika Bhakti Praja, Selasa (13/12).

Penghargaan ini tentunya sangat membanggakan bagi Sido Muncul yang akan terus berkomitmen untuk membantu pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan dan mensejahterakan masyarakat. 

Public Relation Manager Sido Muncul Bambang mengatakan, kegiatan CSR Sido Muncul sudah rutin dilakukan, tidak hanya charity saja, tetapi Sido Muncul justru sudah melakukan inovasi dengan membentuk Community Development dengan mengembangkan potensi-potensi yang ada kawasan berbagai desa di Jawa Tengah.

“Kami melakukan pemberdayaan kepada masyarakat dengan menjadikan petani sebagai mitra perusahaan, seperti di desa Sambirata Kecamatan Cilongok Kabupaten Banyumas,” ujar Bambang.

Desa yang dulunya masuk kategori merah, kini kesejahteraan masyarakat mulai meningkat. Berbagai pelatihan dan pembinaan dilakukan Sido Muncul pada kelompok tani desa Smbirata sejak 2019. 

Hasilnya desa tersebut kini mampu memasok bahan baku jamu berupa kapulaga ke industri Sido Muncul.

“Sido Muncul hingga saat ini masih melakukan pembinaan kepada kelompok tani potensial untuk mengembangkan produksi dan kualitas hasil panennya, mengingat hasil produksi petani tersebut masih bersinggungan dengan perusahaan,” tutur Bambang.

Dia menambahkan, Sido Muncul kini sudah memberikan dana untuk kegiatan CSR senilai Rp12 miliar. Jumlah ini akan terus bertambah, hingga akhir 2022.

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menuturkan, dalam melaksanakan CSR selain bersumber dari APBD, peran perusahaan swasta, BUMD maupun BUMN untuk mengeksekusi beragam program pembangunan perlu dioptimalkan.

Bahkan dalam satu tahun perusahaan-perusahaan tersebut mampu mengumpulkan dana corporate social responsibility (CSR) sebesar Rp86 miliar.

Menurutnya, dalam hal pembangunan, pemerintah tidak bisa hanya mengandalkan anggaran yang ada saja, hingga memerlukan dukungan bantuan dari perusahaan, BUMD maupun BUMN dan dermawan lainya.

“Bantuannya cukup beragam dan disalurkan untuk dunia pendidikan, kesehatan, fisik infrastruktur, bahkan di daerah-daerah tertentu mereka mau ikut membantu menurunkan angka kemiskinan,” ujar Ganjar.

Apalagi dengan adanya Perda Provinsi Jawa Tengah No 2 tahun 2017 tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan. Melalui itu, terkumpul sekitar Rp86 miliar CSR selama 2022.

“Menurut saya potensinya pasti masih tinggi lagi. Nah saya meminta agar ada konsolidasi dari seluruh perusahaan yang ada, berapa sebenarnya CSR dari setiap perusahaan yang ada,” tuturnya.

Dia berharap perusahaan swasta, BUMN maupun BUMD yang menerima penghargaan terbaik bisa sharing, sehingga lebih banyak lagi perusahaan yang bisa berpartisipasi membangun Jawa Tengah.

“Saya berharap mereka bisa masuk ke penurunan kemiskinan, stunting, pendidikan, kesehatan, isu-isu difabel, perempuan, anak termasuk isu lingkungan,” ujarnya.

Ganjar menambahkan, metode ini akan sangat membantu pemerintah daerah yang anggarannya terbatas. Selain CSR, pihaknya juga bisa menggandeng filantropi atau memaksimalkan Baznas.

Beberapa perusahaan swasta yang menerima penghargaan selain PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk, juga PT Bhimasena Power Indonesia dan PT Sri Rejeki Isman.

Kemudian dari BUMN penerimanya PT Semen Gresik Pabrik Rembang, PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah dan PT Telkom Regional IV Jateng-DIY.

Sedangkan dari BUMD di antaranya PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah, PT Sarana Pembangunan Jawa Tengah dan PT BPR BKK Purwokerto (perseroda).