Siap Amankan Pilkada 2024, Polres Karanganyar Gelar Sispamkota

Simulasi Sistem Pengamanan Kota (SISPAMKOTA) Di Plaza Alun-Alun Karanganyar. Dian Tanti Burhani/RMOLJawaTengah
Simulasi Sistem Pengamanan Kota (SISPAMKOTA) Di Plaza Alun-Alun Karanganyar. Dian Tanti Burhani/RMOLJawaTengah

KARANGANYAR - Guna meningkatkan kemampuan penanganan konflik sosial dan menjaga keamanan selama pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2024, Polres Karanganyar laksanakan Apel Gelar Pasukan dan Sispamkota Operasi Mantap Praja Candi 2024 di Alun-Alun Karanganyar. 


Pelatihan Kepolisian Sistem Pengamanan Kota (Sispamkota) di Plaza Alun-alun Karanganyar menggambarkan situasi yang mencekam pada saat proses Pemilu dimana para sekelompok massa melakukan aksi protes yang anarkis.

Melalui Sispamkota ini terlihat proses pemungutan dan perhitungan suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS). Antisipasi petugas keamanan ketika ada pemilih yang protes masuk ke TPS. Juga  saat terjadi  provokasi dan aksi demonstrasi massa yang anarkis di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPUD).

Pelatihan tersebut dipimpin langsung oleh Kapolres Karanganyar, AKBP Jerrold HY Kumontoy. Pelatihan ini bertujuan untuk mempersiapkan aparat kepolisian dalam menghadapi potensi gangguan keamanan yang mungkin terjadi selama proses pemilihan umum (Pemilu).

Simulasi ini melibatkan sekitar 550 personel polisi, dan menerjunkan kendaraan taktis juga water cannon serta melibatkan unit K9 untuk membubarkan kerumunan massa. 

"Kita libatkan 550 personel polisi. Juga menerjunkan sejumlah  kendaraantaktis dalam simulasi ini," jelas Kapolres, Rabu (21/08). 

Sispamkota ini untuk persiapan pengamanan tahapan Pemilu Serentak 2024 di Karanganyar. Sebagai tahapan pengamanan ketika terjadi situasi genting. 

Ada empat tahapan yang menjadi fokus pengamanan, yakni saat pendaftaran pasangan calon, masa kampanye, waktu pemungutan suara dan saat penetapan hasil Pilkada. 

"Selanjutnya adalah pelantikan pasangan terpilih," imbuh Kapolres. 

Pj Bupati Karanganyar Timotius Suryadi menambahkan koordinasi lintas sektoral terus dilakukan jelang Pilkada. Tujuannya adalah untuk mendeteksi segala kemungkinan yang berpotensi menimbulkan kerawanan.

"Kita harus harus antisipasi segala kemungkinan, agar tidak sampai menimbulkan konflik," pesannya.