Fisik tak sempurna bukan halangan untuk meraih prestasi. Itulah Shinta Dewi Ranti, penyandang tuna rungu, asal Dusun Sawahan RT 02 RW 10, Desa Pancuranmas, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang.
- Akhir Pekan, Perbaikan Jembatan Kali Babon Dihentikan Sementara Dan Jalur Dibuka Dua Arah
- Pemkab Sukoharjo-PT Langgeng Gas Bagikan Oksigen Gratis
- Bupati Batang Singgung Peran Medsos Bagi Generasi Muda
Baca Juga
Berkat keterampilan di bidang batik SDR (tulis), Shinta dinobatkan sebagai peraih UMKM Award 2023 kategori disabilitas dari PT BPR Bank Bapas 69 Kabupaten Magelang.
Di ajang diikuti 11 peserta untuk kategori disabilitas, gadis lulusan SLB/B Kota Magelang itu berhasil mengungguli 10 peserta lomba UMKM Award lainnya.
Keterampilan membatik diperoleh Shinta sejak duduk di bangku sekolah (SD, SMP, dan SMA). Setelah lulus, keterampilan yang diserap dari lembaga pendidikan, terus diasah di rumahnya.
Tidak jarang, Shinta diundang sekolah almaternya untuk melatih para siswa dan siswi yang mengikuti pameran batik di luar daerah.
"Selembar kain batik bisa diselesaikan dalam waktu dua minggu hingga satu bulan," ujar Selvi, sang adik yang setia mendampingi Shinta menerima hadiah lomba di Kantor Pusat Bank Bapas 69, Sabtu (9/9).
Batik hasil coretan tangan Shinta dijual dengan patokan harga berkisar antara Rp140.000 hingga Rp300.000/lembar. Pemasaran masih fokus dengan pola konvensional. Secara online pun sudah ditempuh tetapi belum maksimal.
Sebagian batik tadi dijual dalam suatu pameran yang diselenggarakan instansi pemerintah daerah. "Namun ada juga pembeli yang sengaja datang ke rumah kami," kata Selvi.
Direktur Utama Bank Bapas 69, Rohmad Widodo mengatakan, lomba UMKM Award kali ketiga ini mendapat respon sangat positif dari pelaku UMKM baik nasabah tabungan dan nasabah kredit.
"Peserta lomba UMKM Award untuk memperingat HUT ke-54 Bank Bapas 69 dibagi dalam dua kategori, yakni umum dan disabilitas," katanya.
Dia mencatat, peserta kategori umum sebanyak 181 dan kategori disabilitas 11 pelaku UMKM. Tetapi setelah diseleksi, yang dinyatakan layak dinilai tim juri tinggal 10 untuk kategori umum dan tiga untuk kategori disabilitas.
Penilaian meliputi pembukuan usaha, kemanfaatan usaha, personal branding, pemasaran, keramahan lingkungan saat produksi dan pengolahan limbah.
Adapun tiga pemenang lomba kategori umum adalah Endang Setiyawati dari Desa Balesari, Windusari (Grubi Sekarsari), Erwin Diana Wati dari Desa Tamanagung, Muntilan (jamu Berkah Racik Sewu), Mala Pidiyanti dari Desa Danurejo, Mertoyudan (Fluffy).
- Banjir Pantura Kaligawe, Polisi Himbau Pengendara Tak Lewati Jalan Terendam
- Walikota Berhentikan Salah Satu Petinggi Perumda Air Minum Solo
- Pedagang Johar Selatan dan Kanjengan Segera Ditata