Demak - Menjadi orang nomor satu di jajaran Polres Demak merupakan pengalaman yang luar biasa bagi AKBP Ari Cahya Nugraha, SH, SIK. Karena meski terbilang kota kecil, Demak mempunyai nilai strategis khusus. Artinya secara geososial Demak menjadi wilayah yang penting. Salah satu yang menonjol dan bahkan merupakan entitas spiritual yaitu sebagai Kota Wali.
- Selamat Jalan, Mentor Dan Tokoh Pers Jawa Tengah
- Wacana Gelar Pahlawan Nasional Untuk Soeharto Kembali Mencuat
- Dion Agasi Bikin Heboh! Wakil Bupati Purworejo Dijuluki Oppa Korea Saat Ikuti Retret Di Magelang
Baca Juga
‘’Saya bersyukur dengan penugasan di sini (Demak-red). Mohon doa dan dukungan, kalau kami sendiri (Polres) tidak bisa berbuat banyak. Jadi harus gotong royong dan bersama,’’ujar Ari Candra dalam bincang kecil di kantornya, di sela-sela kepadatan agenda dinasnya, kemarin, Selasa (24/12).
Meski terhitung baru di jajaran Korps Bhayangkara Demak, Acay, begitu dia akrab disapa, cukup paham dengan teritorial yang dipimpinnya.
Potensi Demak secara demografis sangat menjanjikan. Daerah ini merupakan penyangga utama Kota Semarang. Berkembangnya Semarang sebagai Ibu Kota Provinsi, sekaligus metropolitan baru sangat membutuhkan peran dan kontribusi Demak. Spirit ini adalah peluang yang harus ditangkap dan dimanfaatkan sebaik-baiknya.
Wisata Religi
Apalagi Demak juga memiliki magnet, yakni di sektor pariwisata. Masjid Agung dan Kadilangu, tempat Sunan Kalijaga dimakamkan menjadi episentrum spiriritual yang tak tergantikan. Karenanya sebagai manifestasi konkret membangun Demak, maka sinergi, kolaborasi harus terus diperkuat. ‘’Jujur, kami di sini (Polres) perlu bantuan, dan dukungan dari semua pihak di Kota Wali ini,’’ ujar Ari Cahya lagi.
Sebagai anggota Bhayangkara yang cukup lama berkecipung di Direktorat Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Ari cepat beradaptasi dengan tugas baru. Visi dan goal yang menjadi agendanya adalah menjadikan Demak sebagai daerah yang aman dan nyaman. Namun, dia prihatin angka kejahatan dan kriiminal masih tergolong tinggi. ‘’Masalah minuman keras, tindak asusila menjadi prioritas kami di sini,’’ tambahnya.
Untuk meredam kasus-kasus seperti di atas, Polres terus membangun komunikasi, dengan semua pihak. ‘’Saya usul agenda ‘Demak Mengaji’ yang menjadi program khusus Kota Wali, dapat dijalankan atau direvitalisasi kembali. Karena maaf, menyangkut kasus-kasus asusila di Demak cukup menonjol. Ini yang membuat kami prihatin,’’ ujarnya.
Dalam rangka menindaklanjuti program tersebut, yakni Demak Mengaji bersama Forkompimda ke depan akan bahas lebih khusus. Menurutnya, program yang ada, dan punya manfaat positif sesuai dengan nilai-nilai Kota Wali tidak ada salahnya dielaborasi dan didenyutkan lagi bersama sama.
Selain kasus asusila, persoalan yang menjadi perhatian serius peraih penghargaan dari Kapolri tahun 2019 ini adalah miras. ‘’Ini juga menjadi PR (pekerjaan rumah-red) kita bersama, terkait miras perlu penanganan serius. Karena setiap kali ada perhelatan-perhelatan dan ketika kami razia anak-anak bahkan siswa-siswa SMP, SMA banyak yang terjaring,’’ urainya.
Terkait dengan maraknya miras, seperti es moni (miras opolosan) Polres bersama Dinas Pendidikan, dan sekolah akan melakukan sinergi bersama. ‘’Jadi kita akan bersama ke sekolah-sekolah, juga Pondok Pesantren yang ada di Demak dalam rangka memberikan pencerahan kepada mereka,’’ tambahnya.

Kapolres Demak, AKBP Ari Candra Nugraha, SH, SIK (Di Sebelah Kanan) Berpose Bersama Pemimpin Redaksi RMOLJawaTengah. Istimewa
- Sterilisasi Gereja Jelang Paskah: Polres Kota Tegal Libatkan Anjing Pelacak
- Kapolres Boyolali Pimpin Pengamanan Ibadah Peringatan Wafatnya Yesus Kristus
- Viral Napi Buka-Bukaan Beli Layanan Di Rumah Tahanan, Begini Tanggapan Polda Jateng