Saat penyampaian LKPJ, Ganjar mengatakan pertumbuhan ekonomi Jateng tahun 2021 mencapai 3,32%. Angka ini, lanjut Ganjar, mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2020 yang mengalami kontraksi sebesar -2,65%.
- Matematika Pilgub Jateng 2024, Lutfi, Daryono, atau Hendy
- Ganjar Targetkan Minimal 70 Persen Suara di Yogyakarta
- Ganjar Ajak Seluruh Masyarakat Selamatkan Demokrasi
Baca Juga
“Peningkatan pertumbuhan di Jawa Tengah tahun 2021, tidak lepas dari program-program pemulihan ekonomi yang dilakukan, baik di sektor sosial seperti pembagian bansos, maupun di sektor industri seperti bantuan UMKM,” ucap Ganjar.
Selain itu, Ganjar juga menyampaikan pertumbuhan ekonomi Jateng di beberapa sektor menunjukkan arah perbaikan kembali ke kondisi normal. Tertinggi adalah kontribusi dari sektor Konstruksi yang mencapai 7,37% dibandingkan tahun 2020 yang kontraksi sebesar -3,76%.
Sektor lain, kata Ganjar, juga turut berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi di Jateng. Yakni sektor Informasi dan Komunikasi yang tumbuh mencapai 6,04% serta Pengadaan Listrik dan Gas sebesar 5,95%. Adapun kenaikan pertumbuhan paling signifikan, lanjut Ganjar, terjadi pada sektor-sektor kritikal.
“Seperti transportasi dan pergudangan yang tumbuh sebesar 3,30% dari tahun 2020 sebesar -32,38%. Selanjutnya sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum, dari pertumbuhan -7,98% pada tahun 2020 menjadi 5,92% pada tahun 2021,” ucap Ganjar.
Selain itu, Ganjar mengatakan, jumlah penduduk miskin di Jateng pada bulan September 2021 berjumlah 3,934 juta orang atau 11,25% berkurang sejumlah 185,92 ribu orang atau 0,59%.
“Lebih rendah dari bulan September 2020 berjumlah 4,119 juta orang atau 11,84%. Hal ini menunjukan keberhasilan upaya Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam pengentasan kemiskinan dimasa pandemi COVID-19,” tandas Ganjar.
- Ini Pesan Khusus Eks Gubenur Jateng untuk Gus Yasin
- Samsat Semarang II ‘Diserbu’ Warga
- Masuk Panen Raya, Gubernur Jateng Optimis Swasembada Pangan