Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sumarno mengatakan, 80 persen dari 49.000 Posyandu di Jawa Tengah telah memiliki alat Antropometri (metode untuk menilai ukuran serta komposisi tubuh manusia).
- Pantang Berpaling Selesaikan Stunting
- Gerakan Pangan Murah di Batang Sejam Langsung Ludes
- Penyaluran Cadangan Beras Pemerintah Untuk Bantuan Pangan 2023
Baca Juga
"Berdasarkan hasil evaluasi yang telah dilakukan terdapat kendala mengenai cara pengukuran dengan menggunakan alat itu," katanya, dalam evaluasi terpadu percepatan penurunan stunting di Jateng berlangsung di Grand Artos Hotel Magelang, Kamis (12/10).
Namun, menurut dia, penggunaan alat tersebut masih perlu terus dilakukan sosialisasi atau pelatihan bagi operator di setiap Posyandu. Nanti masih harus dikoordinasikan dengan kabupaten/ kota untuk melatih cara penggunaan alat itu.
"Untuk diketahui bahwa pengukuran angka stunting saat ini di Jawa Tengah salah satunya menggunakan alat Antropometri ini," beber Sumarno.
Penyuluh KB Ahli Utama BKKBN, drg Widwiono mengatakan, kegiatan ini adalah monitoring terpadu kepada 12 provinsi prioritas. Dalam hal ini Jateng masuk salah satu provinsi prioritas, karena belum masuk target ditetapkan Presiden Joko Widodo.
"Namun secara absolut, Jawa Tengah itu penduduknya banyak nomor tiga setelah Jabar dan Jatim, sehingga menjadi Provinsi prioritas percepatan penurunan Stunting," ujar drg Widwiono.
Jawa Tengah menjadi provinsi prioritas, maka seluruh stakeholder terkait diharapkan untuk bekerja secara ekstra dalam rangka percepatan penurunan angka stunting di semua kabupaten/ kota.
Sementara itu, Bupati Magelang Zaenal Arifin mengatakan, pada hakekatnya pembangunan nasional adalah membangun sumber daya manusia (SDM) seutuhnya.
"Pemkab Magelang ingin menjadi bagian dalam upaya menjaga eksistensi bangsa ke depan terhadap pencapaian target pembangunan kesehatan melalui upaya percepatan penurunan stunting, yang merupakan salah satu investasi utama dalam mewujudkan SDM berkualitas dan berdaya saing," katanya.
Dia yakin, target penurunan stunting bisa tercapai melihat semangat kebersamaan dalam pelaksanakan roadshow penurunan stunting telah dilaksanakan secara konvergensi, holistik, integratif, dan berkualitas dengan saling koordinasi, sinergi, sinkronisasi. Selain itu, saling kerjasama antara multi sektor dan multi pihak mulai dari tingkat pusat hingga tingkat desa.
"Melalui evaluasi ini, kami mengajak kepada semua pihak dan semua sektor untuk tidak mengendorkan semangat dalam melakukan upaya-upaya percepatan penurunan stunting sehingga tercapainya target prevalensi penurunan stunting 14 persen di Tahun 2024," harap dia.
- Pantang Berpaling Selesaikan Stunting
- Gerakan Pangan Murah di Batang Sejam Langsung Ludes
- Penyaluran Cadangan Beras Pemerintah Untuk Bantuan Pangan 2023