Sejumlah Siswa Taekwondo Grobogan Terima Sabuk Kenaikan Tingkat

Siswa Taekwondo terima sabuk sesuai kenaikan tingkat di lapangan Tawangharjo Grobogan, Minggu (14/1). RMOL Jateng
Siswa Taekwondo terima sabuk sesuai kenaikan tingkat di lapangan Tawangharjo Grobogan, Minggu (14/1). RMOL Jateng

Sejumlah siswa Taekwondo Grobogan mendapatkan sabuk sesuai kenaikan tingkat siswa usai melaksanakan Uji Kebaikan Tingkat (UKT).


Kegiatan pembagian sabuk dilaksanakan di Lapangan Tawangharjo Grobogan merupakan rutin diselenggarakan pasca UKT. 

Sebelum pelatih memberikan sabuk, siswa Taekwondo Grobogan terlebih dahulu berlatih fisik. Tujuannya agar siswa lolos UKT benar-benar memiliki kemampuan sesuai dengan sabuk  disandang. 

Pelatih Taekwondo Dojang Wirosari, Riyanto mengatakan, dari sembilan Dojang di Grobogan melaksanakan kegiatan serupa. Hanya saja, lokasi pembagian sabuk diserahkan ke masing-masing pelatih.

"Sejak dibuka Dojang Wirosari 2003 lalu, Alhamdulillah antusias siswa cukup tinggi. Untuk tahun ini ada 35 siswa, yang telah mengikuti UKT," terangnya, Minggu (14/1). 

Dari tiga lokasi latihan, yakni Wirosari, Kuwu, dan Banjarsari total siswa terdaftar di Dojang Wirosari sebanyak 125 siswa. Rinciannya, latihan di Wirosari sebanyak 50 siswa, Banjarsari 50 dan Balaidesa Kuwu 25 siswa. 

"Sebelum mendapatkan sabuk kenaikan siswa diberikan latihan fisik terlebih dahulu," ujarnya. 

Ketua Taekwondo Grobogan, Gustoyo mengatakan, untuk kegiatan paska UKT menyerahkan kewenangan ke unit masing-masing. 

"Biasanya, selain untuk refreshing siswa, kegiatan penyerahan dilaksanakan di sekitar lokasi wisata di Kabupaten Grobogan, sekaligus untuk mengenalkan dan meningkatkan daya tarik," ujar Gustoyo.

Dia meminta, para siswa dan pelatih untuk lebih giat dalam melakukan latihan serta berkompetisi dengan dojang lainnya, guna mencetak atlet di Kabupaten Grobogan. 

"Jangan hanya dikuasai atlit dari kota, semua dojang di Grobogan memiliki hak yang sama, sumbanglah atlet untuk Kabupaten Grobogan," imbuhnya. 

Selain kegiatan resmi diselenggarakan dari pemerintah, seluruh kegiatan dibiayai secara swadaya oleh wali siswa.