Tercatat, ada empat rumah yang tertimbun tanah longsor saat hujan melanda Kota Salatiga berjam-jam lamanya.
- Bocah Tewas Gara-gara Mandi di Sungai Kedungbener Kebumen
- Hendak Perbaiki Pipa, Pria Paruh Baya Tewas Di Dalam Sumur
- Pecah Ban Berjamaah di Tol Cipali, Ban Jelek atau Jalannya Tak Layak?
Baca Juga
Kepala BPBD Kota Salatiga Anjar membenarkan hal tersebut. Dikonfirmasi RMOLJateng, Anjar mengungkapkan sampai saat ini tim BPBD Kota Salatiga dibantu relawan dan TNI Polri serta Satpol-pp Kota Salatiga terus mengevakuasi material di lokasi kejadian.
"Tim turun untuk menyingkirkan material yang menimbun sebagian rumah warga. Tanah longsor ini akibat hujan dengan intensitas hujan cukup lama," ungkap Anjar, Minggu (22/1).
Ada pun, langkah BPBD Kota Salatiga dengan melakukan assesment di beberapa titik. Diantaranya, tanah longsor di Jl. Sawo RT 02 / RW 01 Kelurahan Bugel, Sidorejo Kota Salatiga, talut longsor di Dliko Indah Raya No. 17 RT 001 / RW 011 Kelurahan Blotongan, Sidorejo Kota Salatiga, penanganan genangan lumpur Jl. Bulu Sari RW 009 Sidorejo Lor, Kec. Sidorejo Kota Salatiga dan longsoran tanah di Jl. Ki Penjawi II, Sidorejo Lor, Sidorejo Kota Salatiga.
"Untuk tanah longsor di Jl. Sawo RT 02 / RW 01 Kelurahan Bugel, Sidorejo sudah ada keterangan dari Warga bahwasannya pihak proyek bertanggung jawab atas kerusakan 4 rumah," tandasnya.
Tak ditampik Anjar, ia dan tim relawan saat di lapangan menemukan sejumlah kendala. Diantaranya, arus air yang cukup tinggi, ditambah adanya aliran listrik masuk ke sungai yang dapat membahayakan petugas serta relawan.
Begitu juga saat terjadi luapan air dari Sungai RT 001 / RW 005 Kauman Kidul, Sidorejo Kota Salatiga tim relawan dan petugas di lapangan tidak menemukan adanya tanggul / talut penahan air sungai, terkikisnya bibir sungai, terlalu dekatnya bangunan dengan sungai serta terlalu rendahnya bangunan rumah.
- Tersambar Kereta Api, KAI Berharap Warga Tidak Beraktivitas di Sekitar Rel
- Enam Kios Pasar di Grobogan Terbakar
- Jazad Ibu dan Anak Ditemukan Di Alur Sungai Lereng Merapi