Salah satu Kepala Desa (Kades) di Kabupaten Grobogan mengaku ada penekanan kepada para kepala desa dalam kegiatan reses yang digelar di Rumah Joglo milik di Desa Taruman Kecamatan Klambu, kemarin.
- Perekonomian Membaik, Indonesia Butuh Generasi kompetitif dan Berjiwa Entrepreneur
- Isu HAM Kembali Diangkat, Pemerintah Mentok Hadapi Prabowo
- Mahfud MD Penuhi Tiga Kriteria Cawapres Jokowi
Baca Juga
"Mereka meminta kepala desa mengarahkan warganya ke salah satu capres, karena kepala desa memiliki wilayah dan punya power, dengan janji-janji kartu tani akan dihilangkan dan stok pupuk diperbanyak," ungkap kades yang menolak namanya disebutkan, Kamis (11/1).
Dia mengatakan dalam pertemuan itu, intinya para kades diingatkan soal balas budi terkait banyaknya bantuan aspirasi yang telah diberikan anggota DPR RI dari partai tersebut selama ini.
Menyikapi hal ini, Ketua Bawaslu Grobogan Fitria Nita Witanti mengatakan, kabar soal ini, belum ranah temuan karena belum masuk di register penanganan. Namun lebih ke pencegahan karena kegiatan reses.
"Tahapan pemilu saat ini adalah tahapan kampanye kemudian petugas kami dilarang melakukan pengawasan, itu patut kami curigai, reses murni atau ada kampanye terselubung," terangnya.
Ia menjelaskan sebanyak tiga kali kegiatan reses yang dilakukan Komisi V, namun petugas kami dilarang melakukan pengawasan.
"Kalau memang kegiatan reses harapan kami petugas diberikan akses melakukan pengawasan, sehingga dapat melakukan pencegahan secara maksimal, karena yang terundang kepala desa," ucapnya.
Dijelaskan, mengacu pasal 280 tentang larangan kampanye, Undang-undang Nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilu, pelaksana kampanye atau tim kampanye dilarang melibatkan kepala desa.
"Jika dalam kampanye melibatkan kades, dinilai kades ini tidak netral," pungkasnya.
- Gus Wafa Tampung Aspirasi di Dapil I Rembang
- PAN dan PKB Bersatu, Solidkan Warga NU dan Muhammadiyah untuk Pilkada 2024
- Di Kongres Kaum Moeda Indonesia, Bahlil Ajak Generasi Milenial dan Generasi Z Datang ke TPS Pilih Prabowo-Gibran