Dugaan pembajakan Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) Online juga mendapat sorotan dari Kepolisian Resor (Polres) Batang. Sejumlah wali murid sudah berkonsultasi dengan pihak satreskrim Polres Batang.
- Polres Batang Panggil Pengancam Direktur Agen Kapal
- Oknum Guru Agama Cabuli Diduga Capai 30 Siswinya
- Seorang Pria Ditemukan Gantung Diri Usai Aniaya Istri
Baca Juga
"Iya benar, ada aduan terkait PPDB online. Memang ada pihak wali murid datang ke kami untuk konsultasi sekaligus sharing terkait PPDB," kata Kasatreskrim Polres Batang, AKP Yorisa Prabowo di kantornya, Rabu (6/7).
Ia mengatakan sudah menerima konsultasi sejumlah wali murid. Para wali murid menceritakan hilangnya nama anak mereka di PPDB Online SMAN 1 Batang.
Yorisa menyatakan sudah memberikan arahan hingga solusi pada para wali murid. Pihaknya juga memberi sejumlah saran terkait hal itu.
"Kami koordinasikan dengan ke instansi terkait. Keterangan lebih lanjut, nanti akan kami sampaikan," ucapnya.
Di sisi lain, Dugaan kecurangan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) online muncul di Kabupaten Batang. Nama sembilan pendaftar di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Batang jalur zonasi menghilang dari jurnal di detik-detik akhir.
Hal itu dibenarkan Waka Kesiswaan SMAN 1 Batang, Pralambang saat ditemui di kantornya. Pihaknya menerima delapan aduan resmi dan satu belum mengadu.
"Ini ada urutan 2 bisa terpental. Padahal jarak rumahnya hanya 117 meter, dinding rumah bahkan berdempetan dengan bangunan sekolah," katanya.
Ia menjelaskan, hilangnya sembilan nama itu baru diketahui dari laporan para orangtua. Pihak wali murid menelpon pihak sekolah pukul 16.00, beberapa saat penutupan PPDB Online, pada Jumat (1/7).
Padahal jelang penutupan PPDB Online, ruangan pendaftaran tidak ada orang. Pihaknya langsung mengecek dan menemukan ada sembilan nama menghilang.
Pralambang menyebut posisi sembilan nama yang hilang itu sebelumnya dalam kategori aman. Namanya masih ada hingga 15.55 atau lima menit sebelum penutupan.
"Nama-nama yang hilang, posisi dalam jurnal random atau acak. Dan digantikan dengan pendaftar yang zonasinya lebih jauh. Lebih dari satu kilometer, bahkan dua kilometer," ucapnya.
Pihaknya langsung meneruskan laporan walimurid menjadi Berita Acara Aduan. Hal itu sebagai dasar laporan langsung ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jawa Tengah.
- Polres Batang Panggil Pengancam Direktur Agen Kapal
- Oknum Guru Agama Cabuli Diduga Capai 30 Siswinya
- Seorang Pria Ditemukan Gantung Diri Usai Aniaya Istri