Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Semarang menggandeng Satpol PP Provinsi Jawa tengah, TNI dan Polri untuk menggelar yustisi terkait penerapan prokes dalam penyelenggaraan PTM di beberapa sekolah.
Dari hasil tinjauan di lima sekolah yakni SMP N 3, 2, 37, 39, dan SD Negeri Sompok, terpantau semuanya melaksanakan protokol kesehatan dengan baik dan sesuai dengan SOP. Hampir di semua sekolah yang ditinjau siswa nya sudah mendapatkan vaksinasi.
"Hasil tinjauan hari ini ada 5 titik sudah dilaksanakan semua dan kebetulan semua SMP itu anak-anaknya juga sudah vaksin kecuali SMPN 37 yang memang belum dapat giliran vaksin , dan juga anak-anak yang usianya masih di bawah 12 tahun juga belum mendapat vaksin, dan ada penyakit bawaan seperti asma, alergi, dan penyintas," kata Kasi Penegak Peraturan Daerah Satpol PP Kota Semarang, Rulyta Yuli Astuti, usai meninjau beberapa sekolahan, Senin (30/8).
Ruly mengimbau para pengajar untuk memberikan penguatan dalam pendidikan mental para peserta didik. pasalnya lebih dari satu tahun peserta didik hanya melihat mengikuti pembelajaran melalui daring dan tidak melakukan interaksi sosial secara langsung dengan guru dan teman-temannya.
"Dari segi mental anak-anak yang sudah 1,5 tahun off tatap muka akan menjadi tugas para guru agar mental anak-anak biar kembali percaya diri menghadapi PTM," jelasnya.
Terkait dengan SOP tiap sekolah, Ruly menilai masing-masing sekolah sudah melakukan dengan baik, terlihat saat murid-murid meninggalkan kelas secara bergiliran dan pihak sekolah mengatur pintu keluar dna masuk secara berbeda.
"Kalau untuk kerumunan kita tidak menjumpai, sistem di sekolah sudah sangat bagus, dan kedepan kita akan terus agendakan untuk pengawasan di tiap-tiap sekolah secara bergantian," terangnya.
Pihaknya menyampaikan terkait dengan penjemputan siswa yang bisa berpotensi ada kerumunan juga tidak terlihat saat pemantauannya. Pasalnya pihak sekolah benar-benar mengatur selisih waktu saat siswa tiap kelasnya harus keluar kelas.
"Sistem dari sekolahan itu menerapkan waktu bergulirnya pulang ada jam-jamnya sendiri dan berkomunikasi dengan orang tua, misalnya kelas 8A dan 8B ada selisih 5 menit untuk penjemputan jadi tidak ada kerumunan saat penjemputan, orang tua jemput tepat waktu," pungkasnya.
- Enam Siswa SD Positif Covid-19, PTM di SD Gendongan 1 Salatiga Dihentikan Seminggu
- Dewan Akan Sidak ke Sekolah Saat PTM Berlangsung
- Perketat Prokes, Sekolah di Jepara Kembali Gelar PTM