Pentas seni akbar yang bertajuk “Maha Karya Santri Assalaam atau MAHAKARSA” digelar santri Pondok Pesantren Modern Islam ( PPMI) Assalaam, Sukoharjo.
- Dibuka Bupati, Sukoharjo Gelar Grebeg Syawalan 2025 Di Makam Balakan
- Bakso Bucin Berikan Diskon 18% Kepada Anggota NU Sepanjang Kongres Ke-18 Surabaya
- 20 Tahun Jadi Tradisi, Obor Comal Estafet 2024 Pukau Rizal Bawazier
Baca Juga
Pentas tersebut menampilkan tarian khas Daerah seperti saman, Reog Ponorogo, Tari Dayak. Kemudian penampilan seni kontemporer seperti Band, Gambus, Hadrah Festival. Yang paling menarik dari semua itu adalah pertunjukan Wayang dengan Bahasa Asing.
Pagelaran pentas seni akbar tersebut memperingati Hari ulang Tahun PPMI Assalaam ke-41 dan memeriahkan hari Kemerdekaan Indonesia ke-78.
Dihadiri sekitar 4000 penonton dari internal maupun eksternal Pondok dan warga sekitar juga wali para santri. Acara berlangsung di Stadion Assalaam.
Rahmat Naufal Hanif, yang menjadi Ketua Panita, santri XII IPA MA Assalaam sebut, beragam pertunjukan dari Sabang sampai Merauke ditampilkan, berkonsep “Budaya Nusantara.”
“Bagi kami, Mahakarsa bukan punya pentas seni, namun disini kreativitas dan kepribadian kami ditempa. Kami belajar mengenai kerja sama, kerja cerdas serta solidaritas. Insya Allah ini akan menjadi kenangan dan pembelajaran bernilai bagi kami," ucapnya.
Penanggung jawab kegiatan, Ustadz Muh. Naufal ungkapkan, konsep kebudayaan Nusantra dipilih karena sebagai representasi keberagaman para santri Assalaam yang berasal dari seluruh penjuru tanah air, dan beberapa dari Luar negeri.
Mereka berasal dari seluruh wilayah di Indonesia, seperti Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Papua dan lain-lain, serta ada juga beberapa dari Luar negeri seperti Malaysia, Thailand, dan Qatar.
"Sehingga menjadikan maksa filosofis keberbedaan itu disajikan dalam satu wadah kreasi akan menumbuhkan nilai ukhwah persatuan yang indah," pungkasnya.
- Jepara Dipuji Sebagai The World Carving Center, PJ Bupati Jepara Bangga Dan Mengapresiasi Malaysia
- 'Magelang Tempo Doeloe' Sukses Ajak Warga Bernostalgia
- Seniman dan Komunitas Pertanyakan Revitalisasi TBRS