Sampah Menggunung Hingga Meluber ke Jalan Desa Jadi Sorotan Anggota Dewan

Kondisi sampah yang menumpuk di Jalan Dusun Wagal, Desa Pandeyan, Tasikmadu, Kabupaten Karanganyar sepanjang 200 meter menjadi sorotan Wakil Pimpinan DPRD Karanganyar Anung Marwoko.


Sebenarnya tepat pembuangan sampah ini merupakan tempat pembuangan sampah sementara  sebelum diambil oleh truk dan dibawa ke tempat pembuangan akhir (TPA).

Namun informasi dari warga sekitar karena truk lama tidak mengambilnya maka sampahnya bertumpuk.

Jalan Dusun Wagal yang dipenuhi oleh tumpukan sampah ini merupakan 

akses yang menghubungkan antara Desa Pandeyan, Kecamatan Tasikmadu dengan Desa Kaliboto, Kecamatan Mojogedang.

"Menurut warga kondisi ini telah berlangsung selama bertahun-tahun," jelas Anung, Selasa (23/5). 

Kondisi tersebut selain merusak pemandangan juga menimbulkan bau yang sangat menyengat. Dirinya beberapa kali melewati jalan tersebut namun kondisi yang sama tetap terjadi. 

Menurutnya tumpukan sampah yang didominasi limbah rumah tangga hingga berserakan di pinggir jalan itu membuat akses penghubung utama antar desa itu jalannya menjadi sempit karena ada tumpukan sampah.

"Secara otomatis mengganggu ekonomi masyarakat desa. Kalau akses terhambat, jelas ekonomi terhambat. Karena tadinya kendaraan yang berpapasan bisa, tapi sejak adanya tumpukan sampah, jalannya sempit karena penuh sampah," bebernya. 

Selain itu dari kesehatan tumpukan sampah ini jelas sangat mengganggu udara karena baunya menyengat. Dan dari segi estetika juga sangat tidak pantas. 

Untuk itu, dirinya sebagai wakil rakyat meminta pada Dinas Lingkungan Hidup untuk tidak tutup mata dengan kondisi ini. Anung mendesak agar DLH segera membersihkan lingkungan dari tumpukan. 

"Sebenarnya perda sudah ada dan aturan ini tidak kurang-kuranglah. Berkali-kali kita sampaikan bagaimana keseriusan Pemerintah untuk mengatasi sampah," pungkas politisi partai Golkar ini.