- Walikota Senarang Harap Mahasiswa di Semarang Selesaikan Kuliah Hingga Berhasil
- Rayakan Seperempat Abad Fakultas Psikologi UKSW, Bersatu dalam Keanekaragaman
- Binus Terapkan Kurikulum Revolusi Industri 4.0, Mahasiswa Bisa Lulus 2,5 Tahun
Baca Juga
Pemilu serentak 2024 tinggal 2 bulan lagi. Kebanyakan orang tentu sudah berbicara soal dukung mendukung peserta Pemilu.
Namun berbeda dengan Perguruan Islam Khoiriyah. Dunia pendidikan itu justru merespon Pemilu dengan menggelar pameran seni rupa.
Mengusung tema “Mongso, Rogo, Roso” (saatnya raga kita merasakan), ajang apresiasi seni yang berlangsung pada 11-14 Desember 2023 itu, menampilkan 85 karya seni lukis dan patung siswa.
Untuk lantai II gedung timur lembaga pendidikan Islam yang berada di Desa Waturoyo, Kecamatan Margoyoso tersebut menjadi ruang pamer karya 72 perupa pelajar.
Ketua Panitia Pameran Seni Rupa Perguruan Islam Khoiriyah Ahmad Ma’shum mengemukakan, event itu bukan sebatas ruang apresiasi karya siswanya.
Secara khusus, pihaknya juga ingin menyampaikan pesan kepada masyarakat menjelang Pemilu 2024. Pihaknya menilai, respon atas Pemilu menjadikan pameran mengangkat tema yang diusung.
Tema tersebut sejalan dengan pesan kebaikan dan penataan diri dalam menghadapi hajatan demokrasi lima tahunan.
“Tema itu sarat makna. Merujuk pada fenomena saat ini menjelang Pemilu 2024 yang rentan dengan propaganda dan merusak nalar sehat, khususnya yang beredar di dunia maya. Untuk itu raga kita harus bisa merasakan dengan menggunakan sepenuh perasaan dari cerminan kebaikan dan kebenaran yang diisyaratkan alam,” paparnya.
Menurutnya, perkembangan digitalisasi menjadikan arus informasi dan komunikasi terbuka lebar, terlebih di media sosial.
Banyak pihak memanfaatkan kemudahan itu untuk banyak kepentingan. Menjelang Pemilu seperti saat ini media sosial lebih dipenuhi informasi berkait politik.
Pihaknya menyebut, iklim informasi politik dalam setiap momen Pemilu selalu tidak sehat. Banyak propaganda, ujaran kebencian, fitnah, hingga hoaks tersebar di jagat maya.
"Karena itu, generasi muda dan masyarakat secara umum perlu bersama-sama mawas diri dan tidak mudah terseret arus informasi yang sangat terbuka. Setiap informasi di media sosial perlu diuji dengan nalar sehat dan bijaksana,"ucapnya.
Sementara, Ketua Yayasan Al Khoiriyah Waturoyo Margoyoso Pati Asyhari Idris menganggap event seperti ini merupakan sarana ekspresi dan pengungkapan perasaan melalui karya seni siswa. Itu harus difasilitasi sebagai sarana pengembangan skill dan imajinasi. Mengingat, kreativitas harus diberi ruang ekspresi yang tepat sehingga dapat berkembang sesuai harapan.
- Program Seragam Gratis Untuk Pelajar, Profesional Ini Daftar Cawabub Ke Partai Gerindra Karanganyar
- Sukseskan Pilkada 2024, Pj Gubernur Jateng Minta Pemda Koordinasi Intensif dengan Penyelenggara Pemilu
- Tak Sangka, Ketua KPU Kota Pekalongan Bikin Jingle Pilwakot 2024 Sendiri