Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang siap menyambut 78 delegasi kabupaten dan kota Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) yang akan dihelat pada 22 - 26 Agustus 2023.
- Pemkot Solo Hibahkan 7 Ekor Sapi Kurban untuk Masjid di Lima Kecamatan
- Diimbau BMKG, BPBD Kota Semarang Gelar Simulasi Penanganan Banjir
- Jelang Peluncuran ‘Batang Dalam Angka’, BPS Pastikan Validitas Data
Baca Juga
Kegiatan JKPI ke 10 ini nantinya akan dipusatkan di Kota Lama Semarang. Tujuannya selain mengenalkan Kota Lama juga akan mengangkat Kota Lama sebagai World Heritage City.
Wali Kota Semarang, Hevearita G. Rahayu mengatakan masing-masing kota/kabupaten nantinya akan membawa ratusan peserta untuk menunjukkan adat dan budaya dari masing-masing daerah.
“Memang ada 78 kota/kabupaten yang ikut, tapi masing-masing bisa bawa ratusan peserta. Seperti Denpasar dan Palembang itu masing-masing membawa 500 peserta,” kata Ita, sapaan akrabnya, saat jumpa media di Kantor Wali Kota Semarang, Selasa (8/8).
Ita mengatakan rangkaian acara JKPI ke 10 ini akan dibuat berbeda dengan rangkaian acara JKPI sebelumnya.
Pasalnya selain ada welcome dinner, seminar internasional, hingga atraksi seni budaya masing-masing daerah, nantinya juga ada kiran budaya mulai dari depan gedung Marba hingga titik Nol Kilometer, Ladies program yang ditujukan untuk istri kepala daerah hingga Floating stage di atas polder tawang.
“Rangkaian kegiatan bermacam-macam. Ada gowes kepala daerah. Nanti ibu-ibu kepala daerah kita ajak ke Pasar Johar untuk membatik, kulineran, membuat lumpia. Yang menarik akan ada panggung diatas polder tawang atau Floating stage. Jadi pertunjukan diatas polder dan penonton di tepinya,” bebernya.
Ita mengatakan hingga saat ini persiapan terus dilakukan termasuk membenahi pasar Johar yang akan dijadikan salah saru jujugan para kepala daerah dalam mengikuti rangkaian acara JKPI.
Pasar Johar dipilih selain karena masuk dalam kawasan Kota Lama, Johar yang menjadi pasar terbesar se Asia Tenggara ini diharapkan bisa dikenal oleh daerah-daerah lain di Indonesia.
“Mereka bisa melihat bangunan bersejarah di Pasar Johar. Ini juga diharapkan bisa menjari multiplier effect dan mampu mendongkrak ekonomi warga. Saat ini masih ditata jadi nanti bisa menjadi destinasi wisata belanja,” bebernya.
Menariknya, dalam rangkaian kegiatan JKPI ke 10 di Kota Semarang, rencananya juga akan dihadiri perwakilan dari UNESCO yang akan melihat langsung warisan budaya di Kota Lama terutama tentang telling storynya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang, Wing Wiyarso mengatakan Rakernas JKPI kali ini berbeda dengan tahun sebelumnya.
Pasalnya, ada ide-ide baru termasuk membuat Floating stage yang akan diisi pentas seni budaya yang menampilkan berbagai potensi budaya dan kearifan lokal yang dimiliki oleh seluruh kabupaten kota yang hadir.
“Floating Stage ini salah satu kegiatan bergensi juga selain kirab budaya. Tahun-tahun hanya stage biasa dengan ridging kali ini kita coba ide gila berupa Floating stage di kolam polder tawang,” ungkap Wing.
Selain itu, nantinya kepala-kepala daerah juga akan diajak berkeliling kawasan Semarang Lama menggunakan bis denok kenang untuk mengenalkan potensi budaya di Semarang.
Selain itu juga akan dikenalkan wisata belanja di Pasar Johar yang juga menjadi ikon di area Kota Lama.
“Tanggal 20 Agustus tamu mulai berdatangan. Kita sudah mulai lakukan penjemputan dibeberapa titik kedatangan baik bandara, pelabuhan tanjung mas, stasiun tawang dan terminal Mangkang,” terangnya.
- Pakta Integritas Dalam Rekrutmen Bakomsus
- Fathan Subchi, Terpilih Jadi Anggota BPK RI Periode 2024-2029
- LPKS Di Bawah Dinnakerind Demak Bantu Tenaga Kerja Ikuti Pelatihan Langsung Ditempatkan Di Industri