Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Salatiga Zuraidah memerintahkan jajaran fasilitas kesehatan (faskes) di Salatiga untuk waspada dini terhadap penyakit hepatitis.
- RSUD Kartini Tawarkan RS Berkonsep Wisata Kesehatan
- BPJS Kesehatan Ajak Masyarakat Sadari dan Cegah Penyakit TBC
- Grabb-Jentik, Langkah Demak Menuju Bebas DBD
Baca Juga
Zuraidah juga mengklaim, sampai saat ini di Salatiga belum ditemukan kasus mematikan tersebut. Ia menerangkan, kasus hepatitis akut baru terjadi Minggu pertama bulan April di Inggris. Disusul, bulan yang sama di Minggu kedua sudah menyebar di 12 negara. Bahkan, WHO menetapkan KLB (Kejadian Luar Biasa).
"Baru Minggu ke empat sudah ditemukan di Indonesia," tandasnya.
Sebagai upaya antisipasi, Kadinkes memerintahkan jajarannya di tingkat faskes terus melakukan skirining kasus.
"Surat pemberitahuan ke semua faskes untuk kewaspadaan dini juga sudah kita lakukan. Untuk faskes waspada atau early diagnosis hepatitis dengan gejala yang ada," ungkapnya.
Zuraidah meminta masyarakat untuk mewaspadai sejumlah gejala hepatitis.
"Waspada dengan melakukan empat langkah yang pertama waspada gejala awal diantaranya mual, muntah, diare, sakit perut disertai demam ringan," jelasnya.
Para orangtua diimbau jika muncul sejumlah gejala tersebut, segera ke faskes terdekat. Ia meminta kepada masyarakat, jangan menunggu muncul gejala lanjutan agar tidak terlambat seperti kulit dan mata kuning.
"Jika ada penurunan kesadaran segera ke RS dg fasilitas ICU / ICU Anak," imbuhnya.
- 1.300 Anak Usia 12-17 Di Kota Salatiga Mendapatkan Vaksinasi
- Kepala DKK Salatiga: Konselor ASI Harus Terus Berinovasi