Sekumpulan emak-emak Desa Keconorejo, Kecamatan Tulis, Kabupaten Batang, bersaing dengan para usaha laundry modern yang kini berkembang.
- Seluruh Calon 'Tamu Allah' dari Purworejo Sudah Diberangkatkan ke Donohudan
- Perkedel Ternyata Makanan Warisan Kolonial Di Kabupaten Pati
- Kabupaten Magelang Dapat Bantuan Rp73 Miliar Untuk Kembangkan Padi Organik
Baca Juga
Membentuk Kelompok Usaha Bersama (KUB) Cahaya Laundry, Nur Jannah kini melayani konsumen lintas kecamatan. Dirinya juga memanfaatkan Google untuk memasarkan usahanya.
Ia membentuk KUB bersama tujuh ibu Desa Keconorejo yang bekerja juru cuci dan setrika.
"Kami bisa melakukan antar-jemput hingga ke Kecamatan Subah, Wilayah Pasekaran dan sebagainya. Tentunya ada biaya antarnya," jelasnya, Jumat (16/6).
Ia bercerita memulai usaha laundry 2015. Saat itu, kelompoknya mendapat bantuan dari corporate social responsibilty (CSR) PT. Bhimasena Power Indonesia (BPI). Kelengkapan hasil CSR yang diberikan dari PT. BPI berupa satu mesin cuci dan perlengkapannya.
Pada awal usaha, kelompoknya hanya menerima cucian seberat 1 hingga 2 Kg per hari dengan tarif Rp 4.000 per kilogram.
Kini, tiap hari bisa mencapai 25 Kg per hari dengan tarif Rp 7.000 per Kilogram.
Usahanya pun kini menjadi langganan pelanggan hotel hingga beberapa perusahaan.
"Pelayanan unggulan kami adalah jemput bola dan satu lubang satu pelanggan yang artinya satu mesin cuci hanya dipakai satu pelanggan tidak dicampurkan dengan yang lainnya," jelasnya.
Lambat laun usahanya kini berkembang hingga aset KUB Cahya Laudry sekarang mencapai Rp.100 juta. Pendapatan tiap emak pun meningkat dari Rp 45 ribu per Bulan hingga kini menjadi Rp.1.000.000per bulan.
Saat ini usahanya sudah punya aset berupa dua timbangan, duamesin cuci. Rencananya akan tambah saru mesin cuci otomatis.
- Bupati Demak Monitoring Jaga Ketersediaan Harga Bahan Pokok
- Kecelakaan Maut Pemalang, Jasa Raharja Pastikan Ahli Waris Korban Dapat Santunan
- Sekda Salatiga tak Ingin Terburu-buru Soal Tukar Guling Lahan YKTAN