Sadis, Perampok Bunuh Penjaga Malam Pabrik Minuman Kemasan di Tegal

Lokasi kejadian perampokan berdarah di Kabupaten Tegal
Lokasi kejadian perampokan berdarah di Kabupaten Tegal

Peristiwa perampokan berdarah terjadi di  gudang minuman kesehatan kemasan di Pantura Dampyak, Tegal. Seorang penjaga malam, Sunaryo, ditemukan tewas bersimbah darah pada Jumat (7/4) pagi.


Korban ditemukan dalam kondisi tangan dan kaki terikat tali rafia. Lalu kepala korban juga berlumuran darah dengan luka bekas sayatan senjata tajam.

"Korban ini menggantikan penjaga yang asli, karena penjaga yang asli sedang operasi jantung. Kondisi korban saat ditemukan tangan terikat, kepala juga terikat tali rafia, dan ada jejak berdarah di kepala. Kemungkinan besar dibenturkan ke lantai, karena di lantai juga banyak bekas darah," Kata Kasat Reskrim Polres Tegal AKP Suyanto.

Ia menjelaskan korban hanya memegang kunci gerbang depan saja. Sedangkan kunci bagian dalam semuanya tidak ada atau tidak dipegang oleh korban. Semua akses di kantor terkunci, tertutup dan ada alarm.

"Dugaan sementara yang kami selidiki, korban ini dianiaya untuk menunjukkan kunci kantor. Tapi karena korban tidak bisa menunjukkan kunci, dan pelaku tidak percaya akhirnya dilakukan penganiayaan. Sementara kami sedang melakukan penyelidikan lebih dalam," jelasnya.

Selain korban tewas, perampok juga menggondol satu unit sepeda motor Nmax milik karyawan. Pelaku berhasil menggondol sepeda motor sebab ada kunci di jaket yang ditaruh di motor.

Terdapat juga penemuan ponsel yang ternyata milik korban. Dugannya, ponsel korban digunakan untuk lampu senter saat beraksi.

AKP Sutanot menyebut pelaku tidak bisa masuk ke dalam kantor. Lalu memilih masuk lewat genteng dan berhasil masuk ke dalam ruangan yang ada brangkasnya.. 

"Tapi brankas tidak bisa dibuka karena ada pengaman lapis empat kunci. Ada pembatas besi, kunci brankas ada dua, dan kunci kode," tuturnya.

Jenazah korban dibawa ke RSUD dr Soeselo Kabupaten Tegal untuk dilakukan autopsi dari Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jateng.