Polrestabes Semarang mengajak ratusan driver ojek online (ojol) di Kota Semarang, untuk membahas konsep perlindungan keamanan dan perlindungan hukum, paska kejadian perampokan dan pembunuhan yang menimpa driver taksi online di Jalan Mugas Dalam Raya beberapa hari lalu.
- Konsumsi Ganja, Pemuda Asal Semarang Diamankan Polisi
- Sat Resnarkoba Polrestabes Semarang Ringkus 14 Pelaku Narkoba
- Lima Pelaku Perampokan Pengusaha di Batang Merupakan Perampok Lintas Provinsi
Baca Juga
Koordinasi digelar Polrestabes Semarang dengan melibatkan beberapa komunitas ojek online di Kota Semarang, di Mapolrestabe Semarang, Jumat (28/7) siang.
Edukasi dan pengarahan dilakukan langsung oleh Kapolrestabe Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar.
“Hari ini, kita melaksanakan koordinasi dengan beberapa komunitas ojol, paska peristiwa di Mugas. Kedepan, kita membicarakan bagaimana konsep perlindungan fisik, perlindungan hukum bagi para driver online ini. Merumuskan apa yang harus dilakukan saat menghadapi situasi darurat,” ungkap Irwan.
Irwan menambahkan, saat ini, diharapkan para driver ojol sudah memilik Aplikasi Libas Polrestabes Semarang. “Sebenarnya kita sudah memiliki Aplikasi Libas yang di dalamnya sudah ada fitur fitur kebutuhan masyarakat. Misal ada tombol Panic Button atau tombol darurat yang jika ada yang butuh bantuan langsung dapat direspon dengan cepat. Karena di setiap wilayah ada petugas yang 24 jam akan merespon,” imbuh Irwan.
Kapolrestabes Semarang berharap, kedepan ada kerja sama antara driver ojol, perusahaannya, dan kepolisian, dalam rangka memberikan perlindungan fisik dan hukum jika dihadapkan dengan masalah.
“Kita rumuskan dulu konsepnya seperti apa. Misal, setiap kendaraan dilengkapi alat khusus. Ada dua tombol, yakni tombol kedaruratan dan tombol untuk GPS di setiap kendaraan yang digunakan untuk bekerja, yang terhubung langsung, baik dengan sesame driver, perusahaan dan kepolisian,”pungkas Irwan.
Sementara itu, ketua Komunitas Driver Online Semarang, Jalu Pradito, menyampaikan apresiasi para driver kepada Polrestabes Semarang yang dengan cepat mengungkap dan menangkap pelaku perampokan dan pembunuhan salah satu driver taksi online.
“Kami driver online Semarang memberikan apresiasi terhadap kinerja Polrestabes Semarang dalam mengungkap kasus perampokan dan pembunuhan yang menimpa rekan kami. Kami harapkan kedepan ada komunikasi yang inten, jadi kita yang ngalong (bekerja malam) dapat merasa aman dan nyaman dalam bekerja,” ujar Jalu.
Para driver online berharap, konsep yang dirumuskan Kapolrestabes Semarang ini dapat terealisasi.
“Kalau konsep yang di sampaikan Pak Kapolrestabes Semarang tadi, seperti sinyal darurat pada setiap kendaraan yang dapat terhubung langsung ke pihak pihak terkait, kami rasa akan sangat membantu,” kata Jalu.
Jalu mengaku bahwa selama ini, komunitasnya menggunakan kode khusus jika ada salah satu driver online yang mengalami masalah.
“Kalau di komunitas, kita ada kode 007. Itu kode darurat jika ada yang menghadapi masalah di jalan, tanpa harus menceritakan kronologi yang terjadi. Saat tekan 007 itu, rekan rekan driver online yang lain akan segera datang,” pungkas Jalu.
- KPK Sita Sejumlah Bukti Dokumen Saat Geledah Kantor Dan 2 Rumah Bupati Banjarnegara
- Satresnarkoba Bekuk Pengedar Sabu di Kawasan Industri Terpadu Batang
- Modus Berbelanja, IRT Salatiga Edarkan Uang Palsu