Rumah Jokowi Kerek Harga Tanah di Colomadu

Pembersihan lokasi untuk pembangunan rumah Presiden Jokowi di Colomadu. Dian Tanti/RMOLJateng
Pembersihan lokasi untuk pembangunan rumah Presiden Jokowi di Colomadu. Dian Tanti/RMOLJateng

Pembangunan rumah di Colomadu, Solo, sebagai 'hadiah' dari pemerintah untuk Presiden Joko Widodo (Jokowi), yang akan purna bakti pada November mendatang, rupanya langsung memberikan dampak, khususnya dalam harga tanah yang terkerek cukup signifikan.


Terbukti, jika kini harga tanah di sekitaran wilayah itu mengalami kenaikan harga. Tak hanya itu, banyak investor yang tertarik membeli tanah di kawasan yang lokasinya memang berada di jalur utama dan strategis. Dekat dengan bandara dan akses pintu masuk tol.

"Banyak sekali peminat, dan itu makin bertambah," jelas Camat Colomadu Dwi Adi Susilo kepada wartawan,  Jumat (28/6).

Sebelumnya harga tanah di seputaran kawasan tersebut di kisaran harga Rp 7 sampai Rp 10 juta per meter persegi. Namun saat ini harganya naik tajam mencapai Rp 12 hingga Rp 15 juta per meter persegi. 

Sementara itu pembersihan lahan untuk pembangunan rumah Jokowi terus berlanjut. Sudah dilakukan sejak beberapa hari lalu. Karena sebelumnya merupakan lahan kosong yang ditumbuhi rumput liar. "Masih fokus pembersihan saja," ujarnya.

Dwi juga sampaikan informasi dari pengembang untuk luas lahan pembangunan rumah presiden ini sekitar Rp 12 ribu meter persegi. 

Selain itu nantinya dalam proses pengerjaan, dari PT Tunas Jaya Sanur selaku pengembang membuka peluang untuk warga sekitar ikut menjadi pekerja di proyek tersebut.  

"Untuk masyarakat sekitar yang berada di wilayah Colomadu pun juga nanti akan diberi akses apabila ingin bekerja membantu pembangunan di proyek tersebut," pungkasnya.