RSUD Kudus Kekurangan Nakes: Usulkan Rekrutmen CASN dan PPK Baru

RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus Kekurangan Tenaga Kesehatan Untuk Memberikan Pelayanan Di Ruang ICU Dan Bagian Lainnya. Foto: Arief Purnomo/RMOLJateng
RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus Kekurangan Tenaga Kesehatan Untuk Memberikan Pelayanan Di Ruang ICU Dan Bagian Lainnya. Foto: Arief Purnomo/RMOLJateng

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Loekmonohadi Kudus kini tengah menghadapi kurangnya tenaga kesehatan (nakes) untuk memberikan pelayanan kesehatan terbaik bagi masyarakat di wilayah Kudus dan kabupaten sekitarnya.

Padahal, RSUD milik Pemkab Kudus ini tengah tancap gas untuk membangun sarana penunjang berupa gedung dan peralatan medis modern. 

Dengan kondisi yang dihadapi itu pihak RSUD setempat berencana menambah dan meningkatkan kuantitas jumlah nakes pada tahun anggaran 2024. Alasannya, kini jumlah sumber daya manusia (SDM) dinilai masih belum ideal.

“SDM (nakes) relatif belum ideal, kekurangannya pasti cukup banyak. Katakanlah dibandingkan dengan rumah sakit milik pemkab lain. Namun demikian, untuk kebutuhan tenaga administrasi, kita sudah cukup,” ujar Direktur RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus, dr. Abdul Hakam, Selasa (06/02).

Untuk penambahan nakes yang dibutuhkan, Hakam telah mengajukan usulan formasi tenaga kesehatan melalui Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Kudus. Yakni formasi lowongan untuk pengadaan Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) Tahun 2024.

“Kami sudah ajukan di BKPSDM Kudus untuk jajaran kesehatan, salah satunya formasi di ASN (Aparatur Sipil Negara) dan PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) yang terkait bidang kesehatan terutama untuk ditempatkan di RSUD,” ungkap Hakam.

Dalam rekrutmen dan pengadaan CASN tahun 2024 ini, imbuh Halkam, diharapkan ada penambahan untuk formasi tenaga kesehatan. Mereka akan ditempatkan di Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus dan RSUD dr. Loekmono Hadi.

“Karena kita sudah ditugaskan oleh Menteri Kesehatan untuk jadi pusat (penanganan penyakit) jantung, kanker, urologi, dan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Kita butuh penambahan sehubungan dengan program nasional tersebut,” tukas Hakam.

Hakam mengharapkan ada penambahan sekitar 50 persen untuk tenaga kesehatan di RSUD dr. Loekmono Hasi Kudus. Terutama nakes untuk menangani pasien kanker, jantung, stroke dan uro-nefrologi (KJSU), seperti dokter spesialis, dokter umum dan nakes khusus lainnya.

Untuk diketahui, penambahan jumlah nakes tersebut memang sangat mendesak. RSUD dr. Loekmono Hadi telah membangun ruang ICU (Intensive Care Unit) baru dan fasilitas yang lengkap. Langkah ini sebagai wujud komitmen menyediakan perawatan kesehatan terbaik, dengan mengusung konsep kenyamanan bagi pasien dan keluarga.

Dengan keberadaan ruang ICU yang baru ini diharapkan rumah sakit tidak hanya merupakan tempat perawatan medis saja, melainkan juga sebuah oasis bagi harapan dan kesembuhan para pasien.

Tak hanya itu saja. Ruang perawatan intensif di rumah sakit milik Pemkab Kudus ini naik kelas, yang sebelumnya ICU primer ke ICU sekunder. Ruang ICU yang baru itu berada di lantai 3 Gedung IBS, dimana di dalamnya terdapat total 20 TT (tempat tidur). Terbagi dalam 15 TT ICU biasa, 2 TT VIP, dan 3 TT untuk isolasi.